Medan, HarianBatakpos.com – Pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi telah mengonfirmasi bahwa pemisahan gender di kalangan jemaah haji Indonesia disebabkan oleh kesalahan distribusi data dari delapan perusahaan Indonesia. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah, disampaikan bahwa mekanisme penyelenggaraan haji telah dirancang secara cermat untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan jemaah tanpa adanya diskriminasi.
Sumber tersebut menegaskan bahwa tumpang tindih data jemaah Indonesia bukan merupakan kesalahan prosedural dari pihak kerajaan, melainkan akibat dari kelalaian operasional oleh perusahaan-perusahaan yang bertugas mengelola layanan jemaah. Hal ini menimbulkan kekacauan yang berdampak pada pemisahan gender di antara para jemaah, dilansir dari laman detik.com.
Sebanyak 80 ribu jemaah haji Indonesia telah tiba di Madinah dan siap melanjutkan perjalanan ke Makkah secara bertahap. Situasi ini tentunya menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, mengingat pelaksanaan ibadah haji adalah momen yang sangat penting bagi umat Muslim. Diharapkan, kesalahan ini dapat menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar