Ekbis Headline
Beranda » Berita » Pemutusan Kerja Massal di Bank Sentral AS, 10 Persen Pegawai Terancam

Pemutusan Kerja Massal di Bank Sentral AS, 10 Persen Pegawai Terancam

Pemutusan Kerja Massal di Bank Sentral AS, 10 Persen Pegawai Terancam
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve. (Foto: getty images)

Washington, HarianBatakpos.com – Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), mengumumkan rencana pemutusan kerja besar-besaran sebagai bagian dari strategi efisiensi jangka panjang. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa sekitar 10% dari total tenaga kerja akan terdampak, dengan estimasi pemutusan kerja terhadap 2.400 pegawai dalam beberapa tahun ke depan.

Langkah pemutusan kerja ini dikomunikasikan melalui memo internal yang dikirimkan Powell pada Jumat (16/5/2025) kepada seluruh staf The Fed di Washington. Memo tersebut berisi arahan kepada seluruh pimpinan untuk mulai melakukan perampingan operasional secara bertahap demi efisiensi dan peningkatan kinerja lembaga keuangan tersebut.

Jumlah total pegawai The Fed saat ini diperkirakan sekitar 24.000 orang. Dengan kebijakan pemutusan kerja sebesar 10%, maka sebanyak 2.400 karyawan akan terdampak. Powell menegaskan bahwa sebagian besar dari mereka akan diberi kesempatan untuk mengundurkan diri secara sukarela melalui program pensiun dini yang berlaku hingga akhir 2027. Tidak ada pemecatan sepihak atau pemutusan kerja paksa yang direncanakan saat ini.

Dorong Pasar Sehat dan Ekonomi Berputar, PNM Medan Salurkan Bantuan Alat Kebersihan ke PUD Pasar

Menurut Powell, pemutusan kerja ini adalah bagian dari evaluasi berkala terhadap kebutuhan sumber daya dan struktur organisasi. “Pengalaman menunjukkan pentingnya meninjau ulang sumber daya secara berkala untuk memastikan efisiensi,” tulis Powell dalam memo tersebut.

Kebijakan pemutusan kerja ini bukan yang pertama bagi The Fed. Powell mengingatkan bahwa langkah serupa pernah diambil pada tahun 1990-an ketika Presiden Bill Clinton juga melakukan efisiensi besar-besaran terhadap pemerintahan federal. Powell menyatakan keyakinannya bahwa langkah ini perlu diambil kembali, dengan kehati-hatian dan komitmen terhadap mandat utama The Fed.

Meski tidak merinci perubahan struktural secara rinci, Powell menegaskan bahwa pemutusan kerja akan tetap mengedepankan kualitas pekerjaan, kepatuhan hukum, serta netralitas politik. Ia juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan efisiensi yang tengah digalakkan oleh Presiden AS Donald Trump melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk.

Meskipun The Fed tidak terikat langsung dengan anggaran Kongres atau pemerintahan, Powell mengatakan bahwa lembaganya tetap berkewajiban mengelola sumber daya secara bijak dan bertanggung jawab kepada publik.

Pengangguran Pemuda Indonesia Tertinggi di Asia, Media Asing Soroti Nasib Sarjana Muda

Pemutusan kerja yang dilakukan The Fed kali ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas lembaga sekaligus mendukung inisiatif pemerintah dalam membentuk sistem birokrasi yang ramping dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *