Medan, HarianBatakpos.com – Keterlambatan informasi di Bandara Soekarno-Hatta menjadi sorotan setelah pernyataan Ronny mengenai delay time yang disebabkan oleh gangguan perangkat IT di Terminal 2F.
Kejadian ini berhubungan langsung dengan kepulangan kader PDIP, Harun Masiku, yang menjadi perhatian publik. Ronny, yang menjabat sebagai Dirjen Imigrasi sejak Agustus 2015, menjelaskan bahwa masalah ini berujung pada kesimpangsiuran informasi, dilansir dari Detik.com.
Setelah pemecatan Ronny, Yasonna, Menteri Hukum dan HAM, menunjuk Irjen Kemenkumham Jhoni Ginting sebagai Plh Dirjen Imigrasi. Yasonna mengungkapkan bahwa pencopotan ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja tim independen dalam menelusuri fakta-fakta terkait keberadaan Harun Masiku. Ia menegaskan pentingnya transparansi dalam proses investigasi.
Tim independen tersebut terdiri dari berbagai instansi, termasuk Inspektorat Jenderal dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Yasonna menekankan bahwa keterlambatan informasi di Terminal 2F harus diselidiki untuk memahami mengapa data tersimpan di perangkat komputer bandara. Sementara itu, Terminal 3 tidak mengalami masalah serupa, menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam pengelolaan informasi di kedua terminal.
Masyarakat berharap dengan adanya tim independen ini, semua fakta terkait kasus ini dapat terungkap dengan jelas. Keterlambatan informasi di Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya menimbulkan kebingungan, tetapi juga mengangkat isu-isu yang lebih luas mengenai sistem imigrasi di Indonesia.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkumham, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi dan kepercayaan publik dapat pulih kembali.
Komentar