Medan, HarianBatakpos.com – Usulan pendidikan di barak militer yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini menjadi perhatian nasional. Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa usulan ini perlu diperiksa lebih lanjut. “Saya belum mengetahui informasi seperti ini, jadi kita harus cek dulu sebelum bisa menjawab,” ujarnya.
Hasan menekankan pentingnya pemantauan pelaksanaan pendidikan di barak militer. Ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa hak anak-anak tetap terpenuhi dan pembinaan yang diberikan berjalan dengan baik. “Kalau orang tuanya enggak setuju, enggak jadi dibina dengan cara yang seperti itu,” tambahnya, dilansir dari laman Kompas.com.
Di sisi lain, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mendukung inisiatif Dedi Mulyadi. Ia berpendapat bahwa pendidikan militer dapat membantu mendidik mental dan karakter siswa bermasalah. Menurutnya, kebijakan ini tidak melanggar hak asasi manusia.
Hasan juga mengajak publik untuk tidak bersikap antipati terhadap inisiatif baru ini. “Kita kritisi sama-sama. Nanti, kita kaji juga bersama-sama apakah ini bisa efektif atau tidak,” ujarnya.
Dalam konteks ini, pendidikan di barak militer menjadi topik hangat yang perlu dibahas lebih mendalam. Tujuan dari usulan ini adalah untuk menurunkan angka kenakalan remaja dan meningkatkan kedisiplinan. Melalui pendekatan ini, diharapkan generasi muda dapat dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, usulan pendidikan di barak militer ala Dedi Mulyadi dapat menjadi sebuah langkah positif untuk masa depan pendidikan di Indonesia.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar