Medan, HarianBatakpos.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menangani masalah sekolah terisolasi di Nias, Sumatera Utara.
Menurutnya, aksesibilitas yang buruk menjadi tantangan besar bagi para guru dalam menjalankan tugas pengajaran, dilansir dari KBRN.
Dalam pernyataannya, Pratikno menyebutkan bahwa solusi terkait masalah ini harus melibatkan kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah.
Pratikno juga menyoroti bahwa pengelolaan tenaga pengajar dan infrastruktur pendidikan merupakan tanggung jawab daerah. “Itu kan kurikulumnya nasional, tetapi kalau pegawai guru itu kan pegawai daerah,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kurikulum pendidikan ditetapkan secara nasional, implementasinya bergantung pada kapasitas dan komitmen pemerintah daerah.
Menurut Pratikno, tantangan aksesibilitas yang dihadapi guru di lokasi terpencil tidak bisa diabaikan. “Makanya itu sudah masuk dalam akses transformasi dasar yang memang menjadi tanggung jawab pemda,” tambahnya. Ia mengajak semua pihak untuk mencari solusi yang lebih komprehensif agar masalah ini tidak berlarut-larut.
Lebih lanjut, Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah tengah merencanakan langkah-langkah untuk mendekatkan tempat tinggal guru ke sekolah.
Ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan mengurangi ketidakpastian yang dialami para pendidik. Masyarakat juga berharap ada dukungan lebih dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.
Penting bagi semua pihak untuk memahami bahwa solusi terhadap masalah sekolah terisolasi ini tidak hanya bergantung pada satu pihak. Melalui kolaborasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan akses pendidikan di Nias dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Komentar