Ekbis
Beranda » Berita » Peneliti UI Sebut Teknologi Blockchain Dapat Kembangkan Smart Tourism

Peneliti UI Sebut Teknologi Blockchain Dapat Kembangkan Smart Tourism

Peneliti UI Sebut Teknologi Blockchain Dapat Kembangkan Smart Tourism

Dr. Diaz Pranita, seorang peneliti dari Universitas Indonesia (UI) dan dosen program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, menyatakan bahwa teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengembangkan konsep Smart Tourism. Dalam penelitiannya, Diaz Pranita menjelaskan bahwa blockchain dapat menjadi landasan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam industri pariwisata.

“Secara prinsip, blockchain berfungsi sebagai buku besar digital terdistribusi yang mencatat transaksi dan aktivitas dalam rantai nilai suatu destinasi pariwisata,” kata Dr. Diaz Pranita di Kampus UI Depok, Senin.

Menurutnya, teknologi blockchain menawarkan transparansi dalam aktivitas dan transaksi berbasis jaringan. Keamanan sistem ini terjaga melalui protokol kriptografi dan enkripsi pesan, sehingga dianggap sangat tinggi.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Diaz Pranita menyoroti potensi blockchain sebagai alat untuk mengurangi biaya transaksi dan operasional dengan menggunakan token. Pemanfaatan token memungkinkan transaksi yang cepat dan akurat, serta alokasi langsung kepada pemangku kepentingan di dalam platform pariwisata, termasuk proses perpajakan.

Penelitian yang dilakukan bersama dosen lainnya, seperti Dr. Sri Sarjana, Dr. Budiman Mahmud Musthofa, S.Sos., M.Si., Hadining Kusumastuti, S.Sos., M.Ak., dan Prof. Ts. Dr. Mohamad Sattar Rasul, menunjukkan bahwa teknologi blockchain dapat menjadi katalisator untuk menerapkan inovasi teknologi lain, seperti konsep ekonomi sirkular untuk kemajuan pariwisata di wilayah tertentu, terutama di wilayah perairan.

“Dalam mengadopsi konsep ekonomi biru, wilayah perairan di Indonesia, khususnya di Kepulauan Seribu, dapat mengembangkan produk bahari seperti wisata bahari, konservasi laut, produk olahan laut, dan lainnya. Teknologi blockchain dapat memastikan praktik keberlanjutan dilaksanakan secara konsisten,” ungkap Dr. Diaz.

Ia menambahkan bahwa keunikan blockchain, seperti sifat transparan, traceability, ketidakmampuan penghapusan data, desentralisasi, dan interoperabilitas, memungkinkan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian sumber daya laut.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

“Teknologi blockchain dapat membantu memastikan implementasi blue economy dan pelestarian lingkungan di sektor pariwisata, terutama di daerah kepulauan yang menghadapi berbagai tantangan,” tutup Dr. Diaz Pranita.

Dengan demikian, dukungan terhadap pelestarian sumber daya kelautan, ekonomi sirkular kelautan, dan pemulihan kesehatan ekosistem kelautan dapat dipastikan dengan memanfaatkan teknologi blockchain, mendukung pengembangan smart tourism di wilayah yang berpotensi besar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *