HarianBatakpos.com – Pihak kepolisian berhasil menemukan dan memusnahkan ladang ganja seluas lima hektare di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Penemuan ladang ganja ini berkat bantuan alat canggih dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Penemuan ladang ganja ini menggunakan alat spektrometer. Fungsinya untuk mengukur nilai spektral tanaman serta menilai gelombang pantulan warna daun, sehingga bisa dibedakan antara daun ganja dan daun tanaman lainnya,” kata Kepala Pusat Riset Geoinfomatika BRIN, Dedi Irawadi, Jumat (17/5/2024).
Dedi menambahkan bahwa BRIN saat ini tengah mengembangkan alat spektrometer tersebut dengan menanamkannya di lokasi ladang ganja lainnya. Dengan begitu, Polda Sumut dapat mendeteksi dengan mudah jika ada lagi ladang ganja yang tumbuh di wilayah Sumut.
“Alat ini dapat memudahkan kerja polisi dalam mengungkap narkoba melalui satelit dan spektrometer ini terus dikembangkan,” ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyatakan bahwa ladang ganja seluas lima hektare tersebut berada di Pengunungan Tor Sihite, Desa Rao Rao Penjaringan, Kecamatan Tambangan. Ladang itu ditemukan oleh Tim Satgas Ladang Ganja Polda Sumut pada Rabu (15/5).
“Penemuan ladang ganja kurang lebih seluas lima hektare,” kata Hadi.
Hadi menyebut bahwa awalnya personel sebanyak 25 orang berangkat dari Mapolres Madina ke lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. Satu jam kemudian, para personel tiba di Desa Rao-rao Penjaringan. Setelah itu, personel berangkat ke lokasi dan menemukan ladang ganja seluas lima hektare tersebut sekitar pukul 11.20 WIB. Ladang ganja itu ditanami sekitar 3.000 batang ganja dengan tinggi dua meter.
“Dengan lokasi kurang lebih seluas lima hektare, perkiraan jumlah batang 3.000 batang dengan perkiraan berat 900 kilogram dan ketinggian pohon ganja dua meter,” ujarnya.
Usai ditemukan, ladang ganja itu langsung dimusnahkan dengan cara dibakar. Saat ini, pihak kepolisian masih memburu pemilik ladang ganja tersebut.
“Tersangka masih dalam lidik,” sebutnya.
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi menyebut penemuan ladang ganja itu memang bekerja sama dengan BRIN. Penemuan itu memanfaatkan data satelit penginderaan jauh. Menurutnya, pemanfaatan teknologi canggih itu bertujuan membantu kerja polisi dalam mengidentifikasi setiap tanaman termasuk tanaman yang berada di area pengunungan.
“Dulu kita bekerja secara manual dalam mengungkap penemuan ladang ganja di Kabupaten Madina ini, tetapi berkembangnya zaman, kehadiran teknologi canggih sangat membantu menemukan ladang ganja yang sangat luas,” kata Agung.
Komentar