PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan bahwa penerbitan surat utang atau obligasi korporasi akan mengalami peningkatan pada semester II 2024 seiring dengan selesainya penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto, kepastian hasil Pemilu akan memberikan keyakinan kepada pelaku pasar, yang kemungkinan akan mengurangi sikap wait and see. “Kemungkinan semester II penerbitan akan lebih meningkat lagi karena pasar akan lebih certain,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Suhindarto menambahkan bahwa kebutuhan refinancing yang meningkat juga akan mempengaruhi penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini. Surat utang yang jatuh tempo mencapai Rp153,1 triliun sepanjang 2024, dibandingkan dengan Rp126,9 triliun pada 2023.
Faktor lain yang memengaruhi adalah likuiditas lembaga keuangan yang semakin ketat, membuat bunga pinjaman menjadi lebih mahal dan mendorong permintaan akan sumber pembiayaan alternatif, termasuk melalui penerbitan obligasi.
“Penerbitan obligasi korporasi akan dipengaruhi oleh kebutuhan refinancing, terutama karena surat utang yang jatuh tempo lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ungkap Suhindarto.
Pefindo memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi akan mencapai Rp148,15 triliun sampai Rp169,05 triliun pada 2024, dengan titik tengah berada di Rp155,46 triliun.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, Danan Dito, menyoroti pertumbuhan ekonomi domestik yang diprediksi tetap di atas 5 persen dan potensi penurunan suku bunga acuan di tingkat global. “Penurunan suku bunga biasanya mempengaruhi prospek penerbitan obligasi korporasi,” jelas Dito.
Komentar