Jakarta, BP – Penerimaan pajak Indonesia pada Semester I-2024 menunjukkan penurunan signifikan. Data terbaru mencatat bahwa total penerimaan hanya mencapai Rp 893,8 triliun, turun 7,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penurunan ini disebabkan oleh normalisasi harga komoditas global, seperti CPO dan Batu Bara, yang mengalami penurunan tajam. Hal ini berdampak pada penurunan setoran PPh Badan yang mencatat kontraksi sebesar 34,5% menjadi Rp 172,66 triliun.
“Dari sisi penerimaan pajak, Rp 893,8 triliun terutama terpengaruh oleh penurunan signifikan pada komoditas dasar, seperti yang terlihat pada harga CPO, Batu Bara, dan komoditas lainnya,” ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta.
Selain itu, peningkatan restitusi juga turut berkontribusi terhadap penurunan penerimaan pajak secara keseluruhan. Meskipun demikian, sektor pajak atas transaksi seperti PPh 21 dan PPN dalam negeri menunjukkan pertumbuhan yang positif, sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi domestik.
PPh 21 mencatatkan kenaikan sebesar 28,5% dengan realisasi Rp 138,4 triliun, sementara PPN dalam negeri turun 11% menjadi Rp 193,06 triliun. Di sisi lain, PPh Final menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 13,8% menjadi Rp 65,03 triliun, menandakan optimisme dalam sektor ini meskipun kondisi global yang menantang.
Komentar