Medan, HarianBatakpos.com – Anak-anak di Samarinda memiliki pengalaman unik saat menjalani vaksinasi dengue, yang bertujuan untuk mencegah keparahan akibat virus Dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Di tengah tingginya kasus DBD di daerah tersebut, Samarinda menjadi salah satu pilot project vaksinasi dengue di Provinsi Kalimantan Timur. Di Sekolah Budi Bakti, para siswa telah mendapatkan vaksin dengue dosis pertama pada 21 November 2024.
Dari sekitar 400 siswa yang berada di sekolah ini, 275 anak telah menerima suntikan pertama vaksin dengue. Salah satu siswa, Pieter, yang duduk di bangku SD, mengungkapkan rasa takutnya sebelum divaksin, dikutip dari Liputan6.com.
Ia membayangkan rasanya seperti digigit oleh hewan besar. “Awal-awalnya kirain rasa sakitnya seperti digigit harimau,” ucap Pieter, yang membuat semua yang mendengarnya tertawa.
Rasa Vaksinasi yang Berbeda dari Bayangan
Namun, setelah menjalani vaksinasi, Pieter menyadari bahwa rasa disuntik vaksin dengue tidak seburuk yang dibayangkan.
“Pas dicoba ternyata kayak digigit semut merah doang,” katanya sambil tersenyum. Usai vaksinasi, ia merasakan sedikit sakit dan pegal, tetapi rasa tersebut segera hilang.
Pengalaman berbeda juga datang dari dua siswi SMP, Theresia dan Joana. Theresia mengaku merasa sangat mengantuk setelah disuntik.
“Saat divaksin enggak apa, tapi pas pulang sekolah saya teler, ngantuk banget,” tuturnya. Sementara itu, Joana merasakan lapar yang luar biasa, meskipun sebelumnya sudah makan. “Padahal sebelum divaksin sudah makan lho,” ujarnya sambil tertawa.
Vaksinasi dengue di Samarinda tidak hanya memberikan perlindungan bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan pengalaman berharga yang penuh tawa dan kelegaan. Dengan harapan, vaksinasi ini dapat mengurangi angka kasus DBD di daerah tersebut.
Komentar