Medan, HarianBatakpos.com – Viral di media sosial, sebuah video menunjukkan seorang dokter koas yang menjadi korban penganiayaan. Insiden ini terjadi diduga akibat pembagian jadwal untuk piket.
Dalam video tersebut, Lutfi, chief koas dari Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), terlihat dianiaya oleh seorang pria yang dikenal sebagai sopir dari rekannya di tempat pendidikan. Lutfi saat ini menjalani pendidikan di RSUD Siti Fatimah Palembang.
Menanggapi insiden ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan respons. Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Azhar Jaya, menyatakan bahwa pihaknya sudah mempelajari kasus ini dan menekankan bahwa fakultas kedokteran perlu mengambil tindakan.
“Saya sudah pelajari. Ini yang mesti bergerak adalah FK (fakultas kedokteran),” tegas Azhar, dikutip dari Detikcom.
Tanggapan RSUD dan Fakultas Kedokteran
Pihak RSUD Siti Fatimah Palembang juga menyatakan bahwa kasus ini akan dikembalikan kepada FK Unsri untuk ditelusuri lebih dalam. Humas RSUD, Amelia, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di luar jam jaga koas dan lokasi kejadian berada di luar rumah sakit.
“Kami sepenuhnya mengembalikan kepada pihak FK Unsri untuk langkah-langkah selanjutnya,” ujarnya.
Dekan FK Unsri, dr Syarif Husin, juga memberikan tanggapan terkait insiden ini. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap kejadian yang menimpa salah satu peserta didik mereka yang sedang menjalani pembelajaran di RS Siti Fatimah.
“Kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak kampus,” kata dr Syarif dalam keterangannya.
Akibat dari penganiayaan ini, Lutfi mengalami luka memar di wajah, dan satu matanya juga memerah. Saat ini, korban dirawat di RS Bhayangkara Palembang dan kasus penganiayaan ini telah dilanjutkan ke jalur hukum.
Kasus penganiayaan terhadap dokter koas ini menjadi perhatian serius bagi Kemenkes dan pihak fakultas kedokteran. Tindakan tegas diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa dalam menjalani pendidikan di bidang kesehatan.
Komentar