Ambon, HarianBatakpos.com – Seorang warga bernama Rizal menjadi korban penganiayaan oleh anggota kepolisian saat berusaha memasuki Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) di Kota Ambon, Maluku, pada Jumat (20/12/2024).
Rizal, seorang warga Ambon, mengalami penganiayaan oleh oknum polisi saat mencoba memasuki Pelabuhan Yos Sudarso dengan mobilnya. Dalam video yang beredar, terlihat jelas seorang anggota kepolisian memukul mobil Rizal sambil melontarkan kata-kata kasar. Selain itu, oknum polisi tersebut juga memaksa Rizal untuk keluar dari mobilnya.
Tidak hanya satu, beberapa anggota polisi lainnya juga terlihat mendekati Rizal dan ikut melakukan penganiayaan. Akibat peristiwa tersebut, Rizal diborgol dan dibawa ke Mapolsek KPYS untuk diproses lebih lanjut. Kasus ini langsung ditangani oleh kuasa hukum Rizal, Ramli Lulang, yang melaporkan kejadian tersebut ke Polda Maluku.
“Kami sudah buat laporan semalam dan sudah visum. Sekarang kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban melalui CT Scan di RSU Haulussy Ambon,” ujar Ramli Lulang, yang juga Ketua LBH GP Ansor Kota Ambon, pada Sabtu (21/12/2024).
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Driyano Andri Ibrahim, mengungkapkan bahwa anggota kepolisian yang terlibat dalam penganiayaan tersebut telah ditahan. Proses hukum, termasuk pemeriksaan kode etik kepolisian, juga sudah dimulai.
“Oknum anggota sudah saya masukkan sel sejak kemarin, sudah diadakan proses secara hukum dan kode etik kepolisian,” ujar Kombes Driyano.
Namun, kejadian menarik perhatian netizen yang merespons video yang diunggah oleh akun @medsos_rame. Dalam video tersebut, kondisi sel tahanan tempat para polisi tersebut ditahan menjadi sorotan. Banyak netizen yang mempertanyakan mengapa pintu sel terlihat tidak terkunci, bahkan ada yang mempertanyakan apakah para polisi tersebut benar-benar menjalani hukuman di dalam sel tahanan.
“D sel apaan, gak digembok, di dalam masih pakai seragam,” tulis salah satu netizen.
“Ada gitu di tahan baju dan seragamnya masih utuh tidak diganti, masih sama seperti saat melakukan penganiayaan. Sampai ikat pinggang juga masih dipakai. Apakah foto hanya pemanis saja? Biar masyarakat percaya?” ungkap netizen lainnya.
Komentar