Daerah Nasional Peristiwa Sosial Viral
Beranda » Berita » Pengantin Pria Kabur saat Resepsi Pernikahan, Membawa Polemik di Gorontalo

Pengantin Pria Kabur saat Resepsi Pernikahan, Membawa Polemik di Gorontalo

Perhelatan pernikahan di Gorontalo menjadi sorotan publik setelah pengantin pria, Rahim Pakaya, memutuskan untuk kabur pada saat acara resepsi pernikahannya. Kejadian kontroversial ini terjadi di Desa Alo, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango pada Selasa, 7 Februari 2024, meninggalkan istrinya, Yeyen, dan tamu undangan terkejut dan bingung Dilansir dari Viva

 

Menurut keterangan dari Kapolsek Bone Raya, Ipda Maman Datau, pengantin pria tersebut menghilang setelah pelaksanaan akad nikah sore hari. Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat Yeyen duduk sendirian bersama dua anak kecilnya tanpa kehadiran Rahim di sampingnya. Kejadian ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi.

Viral! Mahasiswi Gadaikan Rumah Demi Gengsi Liburan Wisuda ke Bali

 

Kabar tentang kepergian Rahim membuat keluarga dan pihak berwenang bergerak cepat untuk mencari keberadaannya. Setelah pencarian intensif, Rahim akhirnya ditemukan di rumahnya di Desa Tombulilato, Bone Bolango. Dalam keterangan kepada polisi, Rahim mengungkapkan bahwa ia sengaja meninggalkan resepsi karena merasa tidak nyaman dengan keramaian dan sebagian besar menghadiri acara resepsi pernikahan.

 

Namun, alasan Rahim tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat, terutama karena tindakannya yang dianggap tidak bertanggung jawab dan menyakiti perasaan pasangannya serta keluarga. Banyak yang menilai bahwa kepergiannya begitu tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan yang memadai adalah sikap egois yang tidak patut ditiru.

Memprihatinkan! Anak Ini Minta Tolong Saat Ayahnya Wafat

 

Kepala Desa Alo, Mulyadi Kadir, menyatakan kekecewaannya atas insiden ini dan berharap agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. “Ini adalah hal yang sangat memalukan bagi desa kami. Kami berharap agar masyarakat dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan cara yang lebih dewasa dan bertanggung jawab,” ujarnya.

 

Sementara itu, Yeyen, sang pengantin wanita, mengaku terpukul dengan tindakan suaminya yang tiba-tiba kabur. Meskipun begitu, ia menyatakan kesediaannya untuk memaafkan Rahim dan berusaha memperbaiki hubungan mereka demi kebaikan keluarga. “Saya terpukul, tapi saya percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Saya ingin memulihkan hubungan kami dan memastikan kebahagiaan anak-anak kami,” ungkapnya.

 

Kasus ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang pentingnya komunikasi dalam hubungan pernikahan. Kurangnya komunikasi antara Rahim dan Yeyen dianggap menjadi penyebab utama insiden ini terjadi. Diperlukan kesadaran akan pentingnya berbicara secara terbuka dan jujur dalam menjalani hubungan pernikahan agar dapat menghindari konflik yang tidak perlu.

 

Meskipun telah diselesaikan secara kekeluargaan dan damai di kantor polisi, kejadian ini meninggalkan pelajaran berharga bagi pasangan lainnya untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dan saling memahami dalam menghadapi segala permasalahan yang timbul dalam perjalanan hidup berumah tangga.

 

Sebagai masyarakat, kita dapat mengambil hikmah dari kejadian ini untuk senantiasa memperkuat komunikasi dan empati dalam hubungan, sehingga dapat menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga. Semoga insiden serupa tidak terulang di masa depan, dan setiap pasangan dapat menjalani kehidupan pernikahan mereka dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan