HarianBatakpos.com – Penggunaan mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia semakin marak. Beberapa pabrikan EV seperti Hyundai Ioniq dari Korea Selatan dan Wuling dari China ramai ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan kebutuhan akan baterai EV di Indonesia akan terus meningkat. Hingga tahun 2030, kebutuhan baterai EV diproyeksi mencapai 20 Giga Watt (GW).
Moeldoko menambahkan bahwa pengembangan proyek baterai EV di Indonesia sangat penting. Permintaan baterai domestik diproyeksikan tumbuh dari 20 GW pada tahun 2030 menjadi 59 GW pada tahun 2035 dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 23%.
Indonesia sendiri memiliki posisi yang kuat dalam industri baterai terintegrasi di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi global terbesar, nomor 16 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2020, dan nomor 5 perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2045. Dengan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk kendaraan listrik, dengan potensi penjualan kendaraan roda 2 diproyeksikan mencapai 8 juta unit pada tahun 2025 dan kendaraan roda 4 diperkirakan mencapai 2 juta unit.
Moeldoko menilai bahwa saat ini di Indonesia sudah tidak kesulitan untuk membeli mobil listrik lantaran banyaknya industri yang bermunculan. Beberapa tahun yang lalu, membeli mobil listrik masih sulit, tapi sekarang sudah ada berbagai merek baru yang kompetitif di Indonesia.
Moeldoko menegaskan bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar dalam mengembangkan industri baterai EV. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan bahan utama pembuatan baterai EV dari dalam negeri tanpa mengandalkan impor.
Komentar