Ekbis
Beranda » Berita » Penggunaan Nikel oleh Tesla dan Respon PT Aneka Tambang Tbk Terhadap LFP

Penggunaan Nikel oleh Tesla dan Respon PT Aneka Tambang Tbk Terhadap LFP

Penggunaan Nikel oleh Tesla dan Respon PT Aneka Tambang Tbk Terhadap LFP

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka memicu kontroversi dalam debat cawapres terkait penggunaan Lithium Ferrophosphate (LFP) oleh Tesla. Gibran menuding Timnas AMIN sering menggaungkan klaim bahwa Tesla tidak menggunakan nikel untuk mobil listriknya, menyebutnya kebohongan publik. Dalam respons, Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, menyatakan bahwa Tesla yang tidak menggunakan nikel adalah varian yang diproduksi di China.

Dalam menghadapi pernyataan ini, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Nico Kanter, mengakui dominasi pasar baterai LFP dibandingkan baterai NCM berbasis nikel. Meskipun demikian, ia menegaskan pentingnya ekosistem hilirisasi yang telah diteken oleh Antam pada Desember lalu. Nico Kanter menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam dan mencita-citakan menjadi pemimpin dalam ekosistem kendaraan listrik di dunia.

“Kita punya sumber daya alamnya, kita bisa monetize kita bangun RKEF atau mid stream kita akan bangun nikel sulfatnya, kita bangun prekursor, kita bangun electric vehicle battery-nya sel. Bahkan recycling juga akan dibikin di sini. Jadi this go to be first in the world, tapi itu akan butuh waktu,” kata Nico Kanter.

Konflik Iran-Israel Picu Ancaman Ekonomi Indonesia, Harga Energi hingga Rupiah Tertekan

Mengenai kepercayaannya terhadap nikel, Nico Kanter menyatakan lebih percaya pada nikel karena memiliki kelebihan jangka panjang dan keamanan. Namun, ia juga mengakui peran penting LFP yang saat ini mendominasi pasar karena faktor harga yang lebih terjangkau.

“Penting untuk mengawal pembentukan ekosistem baterai kendaraan listrik ini, terutama setelah Antam mendapatkan mitra investasi sebesar Rp 7 triliun dari produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Kita harus bersyukur tapi juga harus mengawal,” tambahnya.

Kontroversi ini menyoroti perdebatan global mengenai pilihan baterai untuk mobil listrik, sekaligus menggambarkan upaya Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alamnya untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan