Medan, HarianBatakpos.com – Sebagian orang mungkin mengira bahwa obat hanya bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut atau suntikan. Namun, penggunaan obat melalui anus juga merupakan metode yang umum digunakan dalam dunia medis, terutama ketika pasien tidak dapat menelan obat karena kondisi tertentu. Penggunaan obat melalui anus ini dikenal dengan istilah obat supositoria.
Kandungan dan Fungsi Pemberian Obat Melalui Anus
Obat supositoria anus memiliki berbagai macam kandungan yang dapat digunakan untuk mengatasi sejumlah kondisi medis. Ketika obat dimasukkan ke dalam anus, kandungannya tetap bisa diserap oleh tubuh dan memberikan efek yang diinginkan. Beberapa jenis obat supositoria anus dan kegunaannya antara lain:
- Obat supositoria dengan kandungan paracetamol digunakan untuk meredakan demam dan nyeri.
- Obat supositoria dengan diazepam berfungsi untuk meredakan kejang.
- Obat supositoria dengan hidrokortison digunakan untuk mengobati penyakit radang usus.
- Obat supositoria dengan bisacodyl atau gliserol digunakan untuk mengatasi sembelit.
- Obat supositoria dengan ibuprofen atau ketoprofen digunakan untuk meredakan demam dan nyeri.
Begini Cara Menggunakan Obat Melalui Anus
Penggunaan obat melalui anus sebenarnya tidaklah sulit, meskipun sebagian orang merasa cemas atau tidak nyaman melakukannya. Agar lebih jelas, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat supositoria melalui anus:
- Cuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum memulai.
- Potong kuku jika diperlukan agar lebih aman saat menggunakan obat.
- Jika obat melunak pada suhu ruang, simpan di lemari pendingin selama 30 menit.
- Buka kemasan obat dan basahi sedikit dengan air bersih.
- Posisi tubuh harus dimiringkan, dengan kaki kanan diangkat setinggi perut dan kaki kiri lurus.
- Angkat bokong menggunakan tangan kanan untuk membuka lubang anus.
- Masukkan obat dengan bagian yang runcing terlebih dahulu, dorong menggunakan jari telunjuk hingga masuk sekitar 2 cm.
- Setelah obat masuk, berbaringlah selama 15 menit untuk memastikan obat tidak keluar.
- Jangan lupa membuang kemasan obat dan mencuci tangan setelah penggunaan.
Penggunaan obat supositoria dianggap aman dan efektif untuk mengobati beberapa kondisi medis yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, jika setelah penggunaan kamu merasakan iritasi atau gejala lain seperti diare, sakit perut, penurunan berat badan, atau kelemahan tubuh, segeralah konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Komentar