Penghina UAS Terancam Dapat Hukum Adat, Diusir Dari Riau
Pekanbaru-BP: Penghina Ustadz Abdul Somad, Jony Boyokterancam mendapatkan hukum adat dari Lembada Adat Melayu Riau (LAMR). Yang paling berat, hukuman yang diterima adalah pengusiran dari Riau.
Meski demikian, pihak LAMR mengaku masih belum bisa memastikan kapan hukuman tersebut akan dijatuhkan kepada Jony Boyok.
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Al Azhar mengatakan, pihak LAM Riau sudah melakukan sidang hukum adat yang dilaksanakan kemarin, Rabu (12/9). Dimana menurut adat, tindakan Jony Boyok yang menghina UAS dengan sebutan dajjal merupakan perbuatan fatal dan salah.
"Di dalam adat mekanismenya salah ditimbang, hutang dibayar. Hutang dalam adat adalah hukuman. Saat ini Majelis Kerapatan Adat sedang menimbang kesalahan itu mengenai berat dan ringannya," ujar Al Azhar saat menggelar konferensi pers bertempat Balai Adat LAMR, Kamis (13/9).
Secara tegas Al Azhar mengatakan, hukum tertinggi adat adalah diusir dari keluar dari Provinsi Riau. Namun bisa dalam waktu yang terbatas, bisa pula dalam waktu yang tidak terbatas.
Al Azhar menambahkan, apabila tuntutan pengusiran telah dijatuhkan, Jony Boyok mau tidak mau harus menjalankannya termasuk pengusiran dirinya dari Provinsi Riau.
"Apabila tidak menjalankannya atau melanggar hukuman adat yang telah dijatuhkan oleh LAMR, maka yang bersangkutan akan dikenakan sumpah adat," pungkasnya.
Al Azhar juga mengimbau agar masyarakat yang ada di Riau tidak membuat sesuatu hal yang bertentangan dengan adat budaya Melayu, yang sangat identik dengan Islam.
"Menghujat atau menimbulkan suatu kekacauan di masyarakat, maka akan berhadapan dengan hukum adat. Ada bermacam hukum atau sanksi adat yang dijatuhkan. Namun, yang paling tinggi adalah diusir dari Riau, apakah 1 bulan atau 1 tahun," tutupnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Joni Boyok ramai dibicarakan usai statusnya di media sosial facebook yang menghina Ustadz Abdul Somad. Dalam postingannya pada tanggal 2 September 2018, pria yang bekerja sebagai kontraktor tersebut menyebut UAS dengan kata-kata dajjal.
Sumber: Akurat (JP)
Komentar