Headline Peristiwa
Beranda » Berita » Pengungkapan Bukti Terbaru Kasus Kematian Afif Maulana: Keterlibatan dalam Tawuran Terkuak

Pengungkapan Bukti Terbaru Kasus Kematian Afif Maulana: Keterlibatan dalam Tawuran Terkuak

HarianBatakpos.com, JAKARTA  BP: Polda Sumatera Barat (Sumbar) berhasil mengumpulkan sejumlah bukti penting terkait kasus kematian Afif Maulana, seorang remaja yang ditemukan meninggal di bawah jembatan Kuranji, Padang. Bukti-bukti ini menguatkan dugaan bahwa Afif terlibat dalam kegiatan tawuran sebelum kematiannya.

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, mengungkapkan bahwa bukti-bukti yang didapatkan termasuk hasil pemeriksaan handphone Afif. Dalam ponsel tersebut terdapat foto yang menunjukkan Afif sedang memegang pedang panjang, sebuah indikasi kuat bahwa Afif terlibat dalam kegiatan yang melibatkan senjata tajam.

Seperti disadur dari laman CNN Indonesia, Seperti disadur dari laman Liputan6.com, “Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HP-nya, membawa pedang panjang di tangannya,” ujar Suharyono dalam konfirmasinya. Hal ini menjelaskan bahwa Afif aktif dalam grup tawuran dan terlibat dalam kegiatan tersebut sebelum kejadian tragis di bawah jembatan Kuranji.

Pengedar Narkoba Ditangkap Polrestabes Medan

Suharyono juga menegaskan bahwa Polda Sumbar tidak mencoba menutup-nutupi kasus ini dan telah melakukan penyelidikan secara transparan. Afif dikenal memiliki hubungan dengan kelompok tawuran yang sudah dibubarkan oleh petugas pada malam kejadian. Meskipun demikian, Afif tidak pernah ditangkap di atas jembatan maupun dibawa ke Polsek Kuranji.

“Dengan adanya bukti ini, saya ingin menjelaskan dengan jelas bahwa Afif Maulana benar-benar terlibat dalam kegiatan tawuran. Dia masuk dalam kelompok tawuran, dicegah oleh polisi, dan inilah yang terjadi,” ungkap Suharyono, menekankan transparansi dalam penanganan kasus ini.

Selain bukti visual berupa foto, hasil penyelidikan juga menemukan percakapan Afif dengan seorang bernama Aditya pada Sabtu malam sebelum kejadian. Dalam percakapan tersebut, Afif menanyakan keberadaan tawuran dan mengirimkan gambar dirinya dengan pedang. Hal ini menguatkan bahwa Afif aktif terlibat dalam perencanaan kegiatan tawuran pada malam itu.

“Jam 10 malam itu, Afif bertanya kepada Aditya, ‘ada tawuran gak malam ini?’. Kami telah menemukan percakapan ini di HP Afif. Ini menunjukkan bahwa Afif memang terlibat dalam rencana tawuran,” jelas Suharyono, yang juga membeberkan bahwa Aditya, sebagai ketua kelompok gangster, telah mengakui perannya dalam pergaulan Afif.

Black Box Ditemukan, Tragedi Air India Masuk Tahap Investigasi

Penyelidikan lebih lanjut juga mengungkap bahwa setelah percakapan itu, Afif dan Aditya bertemu pada dini hari Minggu sebelum bergabung dengan kelompoknya untuk melaksanakan rencana tawuran. Meskipun ada upaya untuk menyembunyikan kegiatan sebenarnya dengan mengatakan akan pesta atau jalan-jalan, keterlibatan Afif dalam kegiatan tawuran menjadi fakta yang tidak terbantahkan.

“Saya ingin menegaskan bahwa Afif salah memilih pergaulan dan akhirnya terlibat dalam kegiatan yang sangat berbahaya. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya memilih teman dan memilih jalur pergaulan yang positif,” tambah Suharyono.

Kesimpulannya, dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan, Polda Sumbar tetap berpegang pada fakta bahwa Afif Maulana adalah bagian dari kelompok yang terlibat dalam tawuran pada malam tragis itu. Penyelidikan ini terus berlanjut untuk memastikan kejelasan seputar kejadian dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Artikel ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam penanganan kasus kematian Afif Maulana oleh Polda Sumbar. Dengan mengungkap bukti-bukti yang konkret, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa kejadian ini terkait dengan aktivitas tawuran yang melibatkan Afif Maulana sebelum kematiannya di bawah jembatan Kuranji.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan