Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kejayaan besar dalam sejarah Nusantara. Kerajaan ini juga telah memberikan kontribusi penting terhadap peradaban maritim di wilayah Asia Tenggara. Berpusat di Sumatera Selatan, Sriwijaya muncul sebagai kekuatan dominan pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi.
Kerajaan Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan maritim dan memperluas pengaruhnya dari Semenanjung Melayu hingga ke Kepulauan Nusantara dan bahkan ke Asia Tenggara Daratan. Sriwijaya merupakan kerajaan besar di Indonesia yang bercorak Budha.
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Kehidupan di Kerajaan Sriwijaya penuh dengan kemakmuran dan kegiatan perdagangan yang berkembang pesat. Salah satu faktor utamanya adalah lokasinya yang strategis di jalur perdagangan antara Timur dan Barat, memungkinkan kerajaan ini untuk mengendalikan lalu lintas perdagangan rempah-rempah, emas, dan barang-barang mewah lainnya.
Pelabuhan-pelabuhan utamanya seperti Palembang menjadi pusat perdagangan yang ramai, menarik pedagang dari berbagai belahan dunia. Peninggalan seni, seperti relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha, memberikan wawasan tentang kehidupan spiritual dan kultural masyarakat Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
1. Prasasti Telaga Batu
Sumpah Kutukan Kepada siapa saja yang melakukan perbuatan kejahatan dan tidak patuh perintah raja merupakan isi dari Prasasti Telaga Batu, yang letanya berada di sekitar kolam Telaga Biru yang tidak jauh dari Sabokingking, Palembang.
2. Situs Karanganyar
Di sebelah selatan Bukit Siguntang, di wilayah Kelurahaan Karanganyar dan Kelurahan 36 Ilir, terdapat sebuah dataran rendah yang berupa rawa, ditemukan sisa-sisa bangunan air, yaitu kanal-kaanal, kolam buatan, dan parit-parit kuno.
3. Situs Bingin Jumput
Situs Bingin Jungut merupakan situs yang letaknya di Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Di situs ini ditemukan sebuah arca Awalokiteswara yang bertangan empat (disimpan di Museum Nasional), dan sebuah arca Buddha yang belum selesai (disimpan di Museum Balaputradewa, Palembang).
4. Keramik Tiongkok dan Persia
Keramik Tiongkok dan kaca Persia yang berisi tentang penanda hubungan yang erat dengan bangsa lain yang singgah di Sriwijaya. Keramik Tiongkok ini berada di Taman Purbakala Sriwijaya, Kota Palembang.
5. Guci dan Pecah Belah Khas Sriwijaya
Guci, Tembikar, dan Tempayan merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak sama dengan Keramik Tiongkok di Taman Purbakala Sriwijaya, Palembang. Peninggalan ini berisi tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Sriwijaya.
6. Prasati Talang Tuo
Prasasti Talang Tuo menyebutkan bahwa pada tanggal 23 Maret 684 M mendirikan sebuah taman yang dinamakan Sriksetra yang dapat ditanami tanaman-tanaman yang dapat di konsumsi masyarakat untuk kemakmuran makhluk hidup di bawah kepemimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa. Yang letaknya ada di Desa Gandus, sebelah barat Palembang
Kerajaan Sriwijaya meninggalkan warisan yang luar biasa dalam sejarah peradaban Nusantara. Sriwijaya telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan wilayah ini. Peninggalan ini bukan hanya menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga tentang sejarah dan kekayaan budaya Indonesia.
Komentar