Magelang, HarianBatakpos.com – Sunhaji, penjual es teh manis yang sebelumnya dihina oleh Gus Miftah, kini mendapatkan perhatian dan simpati dari banyak pihak. Insiden hinaan yang dilakukan oleh pria bernama lengkap Miftah Maulana tersebut justru menjadi ladang rezeki bagi Sunhaji. Salah satu figur publik yang ikut menunjukkan simpati adalah Umi Pipik, istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Umi Pipik menceritakan pertemuannya dengan Sunhaji. Dalam unggahannya, wanita bernama lengkap Pipik Dian Irawati ini menyampaikan pesan bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan umat-Nya.
“Masya Allah tabarakallah Allah itu tidak pernah meletakkan beban dan tanggung jawab di pundak yang salah. Jika kita terpilih maka kitalah yang mampu, dengan keyakinan kita akan ayat Laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha (Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya),” tulis Umi Pipik.
Umi Pipik juga menegaskan pentingnya memiliki hati yang sabar dan kemampuan memaafkan untuk menjalani hidup dengan lebih ringan. “Segalanya tampak ringan dan mudah asal di hati tidak menaruh pengharapan kepada makhluk dan punya sifat mudah memaafkan,” lanjutnya.
Terkait hinaan Gus Miftah kepada Sunhaji, Umi Pipik mengambil dua pelajaran berharga. Menurutnya, hinaan tersebut membawa rezeki bagi Sunhaji, namun ia mengingatkan agar Sunhaji tetap rendah hati dan tidak terlena.
“Banyak hikmah dari sebuah kata yang terucap. Kalimat yang didengar membawa pada jalan keberkahan, dan Allah angkat derajatnya. Tetapi, jangan terlena dengan yang sesaat. Semoga ini membawa diri semakin taat,” ujar Umi Pipik.
Selain itu, ia berharap Gus Miftah dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini dan lebih berhati-hati dalam berucap. “Kalimat yang terucap membawa kebencian. Semoga ada penyesalan, tidak terulang, dan membawa diri pada muhasabah yang panjang,” imbuhnya.
Umi Pipik merasa bersyukur karena memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan Sunhaji. Perjalanan dari Semarang ke Magelang untuk bertemu penjual es teh tersebut, menurut Umi Pipik, penuh dengan makna.
“Alhamdulillah, selesai mengisi kajian di Sekolah Al Azhar Kebayoran, saya langsung terbang ke Semarang. Selanjutnya, diantar oleh kakak saya ke Magelang, tempat Bapak Sunhaji tinggal. Banyak makna yang tersirat dari percakapan kami. Indahnya ilmu ikhlas, karena ikhlas adanya di hati, bukan di lisan,” pungkas Umi Pipik.
Komentar