Kesehatan
Beranda » Berita » Pentingnya Pemahaman Istilah seputar Air Susu Ibu (ASI) dalam Mendukung Kesehatan Bayi

Pentingnya Pemahaman Istilah seputar Air Susu Ibu (ASI) dalam Mendukung Kesehatan Bayi

Pentingnya Pemahaman Istilah seputar Air Susu Ibu (ASI) dalam Mendukung Kesehatan Bayi
Pentingnya Pemahaman Istilah seputar Air Susu Ibu (ASI) dalam Mendukung Kesehatan Bayi

Pendiri Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), Hesti Kristina P. Tobing, telah menggelar sebuah webinar pada Jumat yang membahas istilah-istilah kunci terkait pemberian Air Susu Ibu (ASI) untuk mendukung program pemberian ASI secara eksklusif kepada anak. Dalam acara tersebut, Hesti Kristina P. Tobing menyampaikan beberapa konsep penting yang perlu dipahami oleh para ibu terkait ASI.

Salah satu istilah yang dibahas adalah “kolostrum”, yang merupakan ASI pertama yang dikeluarkan oleh ibu setelah bayi lahir hingga bayi berusia lima hari. Hesti menjelaskan bahwa kolostrum mengandung antibodi terbanyak dan dapat dianggap sebagai imunisasi pertama yang diberikan secara alami kepada bayi dari ibunya. Menurutnya, inisiasi menyusu dini (IMD) sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan manfaat optimal dari kolostrum, yang dapat dilakukan jika ibu dan bayi dalam keadaan sehat.

Hesti juga menyoroti istilah “foremilk” dan “hindmilk”, yang merujuk pada jenis-jenis ASI pada masa transisi setelah bayi dilahirkan. Foremilk cenderung encer dengan warna lebih putih dan kaya akan laktosa, sementara hindmilk lebih kental dengan warna yang lebih kuning karena mengandung lebih banyak lemak. Hindmilk diyakini berkontribusi pada pertumbuhan fisik bayi.

Black Mold di Rumah: Ancaman Kesehatan yang Mengintai

Dalam konteks pemberian ASI, Hesti menekankan pentingnya dukungan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu. Dia menyarankan agar para ibu mengonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan produksi ASI yang cukup. Selain itu, Hesti menegaskan bahwa dukungan dari suami dan keluarga sangat penting dalam menjaga kesehatan mental ibu serta memastikan produksi ASI yang mencukupi.

Hesti juga menyoroti pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama sejak bayi lahir, dengan penambahan makanan pendamping setelah itu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak hingga berusia dua tahun.

Dengan webinar ini, Hesti Kristina P. Tobing berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para ibu tentang pentingnya ASI dan bagaimana memahami istilah-istilah terkait yang dapat mendukung kesehatan dan perkembangan bayi secara optimal.

Kasus COVID-19 Naik Lagi di Indonesia! Varian Baru Picu Kewaspadaan Masyarakat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *