Medan, harianbatakpos.com – Hari Sel Sabit Sedunia mengingatkan kita akan pentingnya pencegahan komplikasi penyakit sel sabit. Pada 19 Juni 2025, para ahli kesehatan menekankan bahwa dengan gaya hidup sehat, skrining rutin, dan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Penyakit sel sabit, atau sickle cell disease (SCD), adalah kondisi genetik yang serius, dapat menyebabkan nyeri hebat, stroke, dan kerusakan organ.
Dikutip dari laman Lambeturah.co.id, pencegahan meliputi perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan preventif, dan terapi lanjutan seperti transplantasi sumsum tulang. Individu dengan SCD disarankan untuk menjaga hidrasi yang cukup, menghindari suhu ekstrem, dan melakukan pemeriksaan medis secara berkala.
Skrining dan vaksinasi juga menjadi kunci deteksi dini. Anak-anak dengan SCD perlu menjalani pemeriksaan Doppler Transkranial (TCD) untuk mendeteksi risiko stroke serta kunjungan tahunan ke dokter mata untuk mencegah kerusakan retina. Vaksinasi lengkap, termasuk vaksin flu dan pneumokokus, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan.
Dengan kombinasi gaya hidup sehat, skrining rutin, dan pengobatan yang tepat, penderita SCD dapat meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup mereka. Hari Sel Sabit Sedunia menjadi pengingat bahwa tindakan preventif sangat penting untuk masa depan generasi yang terlahir dengan kondisi ini.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar