Medan, HarianBatakpos.com – Kebiasaan menyimpan obat di dekat alat elektronik memiliki risiko signifikan terhadap kualitas dan efektivitas obat. Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, menjelaskan bahwa paparan suhu panas dan radiasi elektromagnetik dari alat elektronik dapat merusak stabilitas obat.
Sayangnya, banyak masyarakat yang masih menyimpan obat di lokasi yang tidak tepat, seperti dekat microwave, televisi, atau kulkas. “Padahal, alat-alat tersebut dapat menghasilkan panas atau radiasi yang bisa memengaruhi kandungan obat,” ujar Mozes. Ini menunjukkan pentingnya kesadaran mengenai penyimpanan obat yang benar, dilansir dari Kompas.com.
Mengapa Penyimpanan Obat Penting?
Mozes menegaskan bahwa obat-obatan tertentu, terutama yang berbentuk cair, sangat rentan terhadap perubahan suhu. Panas yang dihasilkan oleh peralatan elektronik dapat membuat zat aktif dalam obat menjadi tidak stabil. “Efeknya, obat bisa kehilangan khasiatnya atau bahkan berubah menjadi senyawa yang berbahaya bagi tubuh,” tambahnya.
Bahaya radiasi elektromagnetik juga tidak boleh diabaikan. Meskipun tidak terlihat, radiasi dapat memengaruhi struktur molekul obat, terutama jika disimpan dalam jangka waktu lama. “Obat-obatan, seperti antibiotik, vitamin, atau insulin, sangat sensitif terhadap lingkungan,” kata Mozes.
Agar terhindar dari risiko tersebut, masyarakat disarankan untuk menyimpan obat sesuai petunjuk pada kemasan. Menurut Mozes, penting untuk menyimpan obat di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung serta sumber panas. “Memiliki tempat penyimpanan khusus untuk obat di rumah amat penting,” tuturnya.
Komentar