Nasional
Beranda » Berita » Penulisan Isra Mikraj yang Benar Menurut KBBI

Penulisan Isra Mikraj yang Benar Menurut KBBI

Penulisan Isra Mikraj yang Benar Menurut KBBI
Penulisan Isra Mikraj yang Benar Menurut KBBI
Medan, HarianBatakpos.com – Penulisan Isra Mikraj yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Isra Mikraj. Peristiwa ini merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam satu malam, dan tahun ini Isra Mikraj diperingati pada Senin, 27 Januari 2025.

Isra Mikraj adalah peristiwa penting dalam Islam yang menjadi momen turunnya perintah salat lima waktu. Dikutip dari buku The Story of Prophet Muhammad Night Journey (Isra Miraj) from Earth to Heaven in Islam (2016) karya Muham Dragon Sakura, peristiwa ini melibatkan dua perjalanan, yaitu Isra dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa dan Mikraj dari Masjid Al Aqsa menuju Sidratul Muntaha.

Penulisan Isra Mikraj Menurut KBBI
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, menjelaskan bahwa kata Isra Mikraj berasal dari bahasa Arab yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlaku. Dalam bahasa Arab, Isra Mikraj berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Aqsa ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. “Penulisan yang benar adalah Isra Mikraj,” ujar Ganjar, seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (26/1/2025).

Merujuk KBBI, Isra Mikraj dijelaskan sebagai peristiwa malam hari yang membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Aqsa ke Sidratul Muntaha, yang akhirnya menghasilkan perintah salat lima waktu.

Profil Lengkap Hanif Faisol, Menteri Lingkungan Hidup

Proses Penyerapan Istilah Isra Mikraj
Dilansir dari laman Balai Bahasa Aceh, penulisan Isra Mikraj telah melalui proses serapan bahasa asing yang merujuk pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah (2007). Proses serapan ini memperhatikan keselarasan antara bahasa asing dan Bahasa Indonesia, termasuk mempermudah pemahaman pembaca.

Beberapa prinsip penting dalam penyerapan istilah seperti Isra Mikraj adalah:

  1. Istilah harus meningkatkan keterhubungan antara bahasa asing dan Bahasa Indonesia.
  2. Istilah yang diserap harus lebih ringkas dibandingkan terjemahannya.
  3. Tidak ada konotasi buruk dalam istilah yang diserap.

Kaida Penulisan Istilah Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Dalam proses serapan, terdapat beberapa ketentuan yang berlaku menurut PUEBI, di antaranya:

  • Huruf hijaiyah seperti ain di akhir kata diserap menjadi “k”, seperti mukjizat.
  • Huruf hamzah diikuti konsonan berubah menjadi a, i, atau u, seperti masalah.
  • Bunyi pendek atau panjang diserap menjadi “a”, seperti sahabat.

Dengan memperhatikan berbagai kaidah di atas, penulisan yang tepat untuk peristiwa ini adalah Isra Mikraj.

Fadli Zon Beri Klarifikasi Soal Pemerkosaan Massal Mei 1998

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan