HarianBatakpos.com – CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) memberikan dorongan positif bagi pasar kripto, khususnya Bitcoin (BTC).
Berdasarkan data dari Trading Economics dan US Bureau of Labor Statistics, Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS mencatat penurunan menjadi 3,4 persen, di bawah perkiraan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan penurunan tekanan inflasi yang berdampak pada stabilitas harga BTC.
Harga Bitcoin (BTC) berhasil bertahan di atas level 65 ribu dolar AS dan bahkan mencapai 66 ribu dolar AS setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Pada Sabtu (18/5/2024), BTC mencatat harga 66.967 dolar AS.
Oscar Darmawan menyatakan, “Ini memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan sebagai aset yang dapat memberikan return lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global.”
Selain itu, peningkatan aktivitas perdagangan di kalangan investor ritel dan institusi juga turut mendukung kenaikan harga BTC. Oscar mengungkapkan bahwa peningkatan funding rates menandakan adanya peningkatan pembelian dengan leverage di berbagai bursa ritel. Momentum seperti ini sangat dinantikan oleh para investor setiap bulan.
“Momen seperti ini sangat penting untuk dimanfaatkan dengan melakukan investasi melalui teknik Dollar Cost Averaging (DCA) melalui fitur ‘Investasi Rutin’ di Indodax,” ujar Oscar. Menurutnya, DCA memungkinkan investor untuk membeli kripto secara berkala dengan jumlah yang sama setiap bulannya, sehingga mengurangi risiko dan dampak volatilitas pasar.
Oscar menambahkan, “Ini adalah strategi yang sangat efektif dalam jangka panjang untuk mengakumulasi aset dengan biaya rata-rata yang lebih rendah.”
Dengan demikian, pasar kripto, khususnya Bitcoin (BTC), tampaknya akan terus mengalami perkembangan yang positif dengan adanya penurunan inflasi AS, yang diharapkan memberikan kepercayaan lebih bagi para investor.
Komentar