Jakarta, HarianBatakpos.com – Emiten pertambangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 57,95% pada paruh pertama tahun 2024. Penurunan laba bersih ini menunjukkan dampak negatif dari kondisi pasar batu bara yang fluktuatif.
Merujuk pada laporan keuangan terbaru yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perusahaan per Juni 2024 tercatat sebesar US$129,07 juta atau setara Rp2,04 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar US$306,9 juta, menunjukkan penurunan yang signifikan.
Dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$1,04 miliar. Capaian ini mengalami penurunan 19,22% dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$1,29 miliar. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan harga batu bara yang berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Melalui keterangan resmi, perusahaan menyatakan bahwa penurunan pendapatan terjadi seiring dengan turunnya harga jual rata-rata batu bara (ASP). Diketahui, volume penjualan perusahaan mencapai 10,8 juta ton (Mt), meningkat 9% year-on-year, meskipun harga jual rata-rata batu bara mengalami penurunan 27% year-on-year sebagai akibat normalisasi harga batu bara.
“Perusahaan menurun sebesar 19% year-on-year dikarenakan oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP),” sebagaimana tertuang dalam keterangan resmi perseroan yang dikutip Rabu, (15/8/2024).
Sementara itu, beban pokok pendapatan berhasil ditekan dengan capaian sebesar US$774,2 juta, lebih rendah dibandingkan akumulasi beban sebelumnya yang mencapai US$840,9 juta. Per Juni 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar US$2,16 miliar, dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar US$385 juta dan US$1,77 miliar.
Komentar