Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada bulan Februari 2024 menunjukkan indikasi peningkatan yang signifikan. Hal ini didukung oleh permintaan pembiayaan yang meningkat serta prospek kondisi moneter dan ekonomi yang positif ke depan.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, indikasi peningkatan tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang mencapai 54,1 persen pada bulan tersebut. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan SBT pada bulan Januari 2024 yang hanya sebesar 24,5 persen.
“Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” ujar Erwin Haryono di Jakarta pada hari Kamis.
Erwin juga menyatakan bahwa untuk keseluruhan triwulan pertama tahun 2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan akan tetap tumbuh.
Sementara itu, kebutuhan pembiayaan korporasi juga terindikasi meningkat pada bulan Februari 2024. Hal ini terlihat dari SBT pembiayaan korporasi yang mencapai 11,1 persen, meningkat dari angka 6,5 persen pada bulan sebelumnya, Januari 2024.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor lapangan usaha (LU) seperti pertanian, informasi, komunikasi, dan real estat.
Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana internal perusahaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri.
Selain itu, pada kelompok rumah tangga, kebutuhan pembiayaan baru juga terindikasi meningkat pada bulan Februari 2024, dengan mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum. Sumber pembiayaan utama bagi rumah tangga termasuk leasing dan koperasi, selain dari perbankan.
Peningkatan ini mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi serta permintaan pembiayaan yang stabil dari berbagai sektor, yang diharapkan akan terus mendorong aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Komentar