Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada bulan Januari 2024 terindikasi mengalami pertumbuhan terbatas, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 24,5 persen. Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut melibatkan prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, permintaan pembiayaan dari nasabah, dan tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Erwin menyampaikan bahwa untuk keseluruhan triwulan I-2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh, meskipun dengan laju yang melambat sesuai dengan pola historisnya. Sementara itu, kebutuhan pembiayaan korporasi pada bulan Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas, dengan SBT pembiayaan korporasi mencapai 6,5 persen.
Pertumbuhan ini didorong terutama oleh peningkatan kebutuhan pada lapangan usaha pertambangan. Sumber pembiayaan korporasi utamanya berasal dari dana internal perusahaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada Januari 2024 terindikasi relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum. Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga adalah koperasi dan perusahaan leasing.
Erwin menekankan bahwa kondisi penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang melibatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, permintaan bisnis, dan dinamika persaingan antarbank.
Komentar