Medan, HarianBatakpos.com – Keputihan banyak merupakan kondisi yang sering dialami oleh wanita dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab keputihan banyak umumnya terkait dengan proses ovulasi atau kehamilan, tetapi ada juga kondisi lain yang dapat menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan.
Keputihan merupakan cairan atau lendir yang keluar dari vagina untuk menjaga kebersihannya dan melindunginya dari infeksi. Kondisi ini adalah hal yang normal, terutama selama siklus menstruasi. Namun, keputihan yang banyak bisa menjadi tanda adanya masalah jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri, gatal, atau bau tidak sedap. Penting untuk memahami berbagai penyebab keputihan banyak agar bisa segera ditangani dengan tepat.
Penyebab Keputihan Banyak yang Perlu Diketahui
Keputihan yang normal biasanya berjumlah sekitar satu sendok teh atau 4 mililiter per hari. Berikut beberapa penyebab keputihan banyak yang sering terjadi:
- Ovulasi
Ovulasi adalah fase saat sel telur matang dikeluarkan dari indung telur ke rahim. Selama periode ini, volume keputihan meningkat karena kadar hormon estrogen yang tinggi, membuat keputihan lebih encer dan banyak. - Peningkatan Gairah Seksual
Ketika mengalami gairah seksual, kelenjar di vagina memproduksi cairan keputihan yang berfungsi sebagai pelumas. Ini adalah salah satu penyebab keputihan banyak yang terjadi sebagai respons alami tubuh terhadap rangsangan seksual. - Kehamilan
Kehamilan dapat menyebabkan peningkatan cairan keputihan karena perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke rahim. Keputihan yang berlebihan selama kehamilan membantu menjaga kebersihan dan kelembapan vagina serta melindungi dari infeksi. - Infeksi Jamur
Infeksi jamur, seperti infeksi akibat jamur Candida albicans, bisa menyebabkan keputihan banyak dengan tekstur kental dan disertai rasa gatal serta nyeri. Keputihan berlebih akibat infeksi jamur perlu segera ditangani. - Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis terjadi ketika keseimbangan bakteri alami di vagina terganggu. Keputihan yang banyak akibat kondisi ini memiliki tekstur encer dan bau amis, serta dapat disertai dengan rasa gatal dan perih. - Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual seperti trikomoniasis, klamidia, dan gonore dapat menyebabkan keputihan banyak dengan warna kuning atau hijau, serta tekstur yang encer atau berbusa. Gejala lain termasuk bau tidak sedap, nyeri panggul, dan rasa sakit saat buang air kecil.
Keputihan merupakan hal yang normal bagi wanita, namun jika terjadi perubahan pada volume, tekstur, atau warna keputihan, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Untuk menjaga kesehatan vagina, penting untuk menjaga kebersihan dengan cara yang tepat, seperti menggunakan air hangat, memilih celana dalam berbahan katun, dan mengganti celana dalam secara rutin. Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang bisa memicu masalah kesehatan.
Komentar