Medan, HarianBatakpos.com – Keringat dingin bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, dari yang ringan hingga yang lebih serius. Meskipun terlihat seperti keringat biasa, keringat dingin sering disertai demam atau badan meriang, serta dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Pahami penyebab keringat dingin agar Anda dapat lebih waspada jika kondisi ini terjadi.
Keringat dingin, atau diaforesis, adalah kondisi di mana tubuh mengeluarkan keringat secara tiba-tiba tanpa adanya cuaca panas atau aktivitas seperti olahraga. Gejala lain yang biasanya menyertai keringat dingin meliputi kulit pucat, mual, muntah, demam, pusing, dan badan menggigil. Dengan memahami penyebab keringat dingin, Anda bisa lebih siap menghadapi kondisi ini.
Penyebab Keringat Dingin
Berikut ini adalah beberapa penyebab keringat dingin yang perlu Anda ketahui:
- Stres
Stres adalah penyebab keringat dingin yang paling umum. Stres dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi hormon kortisol dan adrenalin, yang dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat dingin. - Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan dapat meningkatkan detak jantung, aliran darah, dan suhu tubuh, yang akhirnya menyebabkan tubuh berkeringat, termasuk keringat dingin. - Infeksi
Beberapa infeksi serius seperti pneumonia, tuberkulosis, dan COVID-19 dapat menyebabkan demam dan keringat dingin. Infeksi berat juga bisa berkembang menjadi syok septik, yang merupakan kondisi darurat medis. - Syok
Syok akibat perdarahan, infeksi, atau dehidrasi berat dapat membuat otak kekurangan oksigen dan aliran darah. Ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah, denyut jantung lemah, pingsan, dan keringat dingin. - Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)
Hipoglikemia atau gula darah rendah dapat memicu peningkatan produksi hormon adrenalin, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan kelenjar keringat lebih aktif, sehingga tubuh mengeluarkan keringat dingin. - Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan aliran darah, mengakibatkan kulit membiru dan keringat dingin. - Hipertiroidisme
Penyakit hipertiroidisme yang menyebabkan kelenjar tiroid terlalu aktif dalam memproduksi hormon tiroid dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak. - Migrain
Migrain adalah penyebab keringat dingin lainnya, di mana tubuh bereaksi terhadap rasa sakit dengan mengeluarkan keringat dingin. - Vertigo
Vertigo, yang disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam, juga dapat memicu keringat dingin bersama dengan rasa pusing. - Menopause
Pada wanita yang sedang mengalami menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan keringat dingin, terutama di malam hari. - Serangan Jantung
Serangan jantung dapat menyebabkan keringat dingin disertai dengan nyeri dada, nyeri yang menjalar ke lengan dan leher, serta sesak napas. - Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti leukemia, kanker tulang, dan kanker hati, dapat menyebabkan keringat dingin, terutama pada malam hari, karena meningkatnya metabolisme tubuh.
Selain itu, keringat dingin juga bisa disebabkan oleh efek samping putus obat, alkohol, nikotin, atau kecanduan yang bisa memicu insomnia dan depresi.
Kapan Keringat Dingin Perlu Diwaspadai?
Jika keringat dingin hanya terjadi sesekali dan Anda masih bisa beraktivitas seperti biasa, kondisi ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika disertai gejala lain seperti demam tinggi, muntah berulang, kejang, nyeri dada, sesak napas, atau buang air besar berdarah, segera cari pertolongan medis.
Komentar