Deli Serdang, HarianBatakpos.com – Anggota DPR RI Ahmad Sahroni memberikan tanggapan terkait insiden penyerangan yang melibatkan 45 anggota TNI terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sahroni menegaskan pentingnya menyerahkan seluruh proses penegakan hukum kepada pihak TNI sebagai institusi yang menaungi prajurit tersebut. “Biar diselesaikan sama TNI sendiri. Nah kita masih menunggu bagaimana prosesnya,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Mapolda Sumut, Jumat (15/11/2024) dilansir dari kompas.com.
Namun, Sahroni mengingatkan, masyarakat tidak boleh bersikap arogan. “Rakyat kita ini, kadang arogansinya muncul, karena apa? Narkoba, minum, yang disalahin sekarang ini kebanyakan ya TNI, polisi, dan para pejabatnya,” katanya.
Sahroni mengaku masih menunggu informasi valid dari pemerintah dan pihak TNI terkait insiden penyerangan di Deli Serdang tersebut. Ia juga mengingatkan rakyat untuk tidak bertindak semena-mena terhadap anggota TNI. “Jadi rakyat juga jangan semana-mana, gak boleh. Tapi kalau dilakukan semana-mana, gak mau. Seolah-olah institusi menganiaya, mendzalimi, padahal sebaliknya,” ujarnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa sejumlah prajurit Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 KS diduga menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam. Penyerangan ini dipicu oleh cekcok di jalan. Akibat penyerangan tersebut, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia, yaitu Raden Barus. Kepala Desa Selamat, Bahrun menjelaskan, Raden keluar rumah setelah mendengar keributan. “Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI.
Komentar