Uncategorized
Beranda » Berita » Peran Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Peran Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan

Medan,  HarianBatakpos.com – Dalam diskursus pendidikan, sering kali kita terjebak pada anggaran dan infrastruktur. Namun, kualitas pendidikan ditentukan guru, bukan anggaran. Hal ini ditegaskan oleh Muhammad Nur Rizal, pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), dalam acara “Ngkaji Pendidikan” di SD Bukit Akasia, Kota Sumedang. Rizal berpendapat bahwa kualitas pengajaran lebih berpengaruh dibandingkan faktor eksternal lainnya.

Menggali Esensi Pendidikan

Rizal menyoroti bahwa meski kondisi anggaran pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan, esensi pendidikan harus tetap dijunjung tinggi. Dengan posisi Indonesia yang mengkhawatirkan dalam penghitungan PISA 2022, di mana 70 persen siswa SMA berada di bawah kompetensi minimum, kita perlu mengevaluasi kembali paradigma pendidikan. “Kualitas guru juga amat ditentukan oleh paradigma yang selaras dengan tujuan moral pendidikan,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com.

Dalam acara tersebut, Rizal mengajak 400 guru untuk merdeka dalam mengajar. Ia menekankan pentingnya mindset positif, yang tidak terjebak pada kurikulum sebagai pedoman tunggal. “Kurikulum hanyalah alat, bukan kitab suci,” tegasnya. Dengan pendekatan ini, diharapkan guru dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Membangun Kesadaran Kritis

Rizal juga berbicara tentang pentingnya membangun kesadaran kritis dan kemandirian intelektual di kalangan siswa. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir dan berimajinasi, kita tidak hanya menciptakan generasi yang cerdas, tetapi juga yang berkarakter. “Jangan sampai atas nama kurikulum, metode, atau administrasi malah menghambat keinginan berpikir anak-anak kita,” pungkasnya.

Dalam konteks ini, peran guru sebagai pahlawan pendidikan sangatlah signifikan. Dengan membangun optimisme dan empati, guru tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk karakter bangsa.

Pendidikan yang berkualitas tidak bergantung pada anggaran semata, tetapi pada kualitas guru dan paradigma yang diusung. Dengan menggali makna pendidikan, kita dapat melahirkan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan