Medan-BP: Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa) KH Akhmad Khambali,SE, MM mengatakan tradisi Dakwah dan Ceramah ala Kyai Kampung memiliki narasi yang bisa menangkal ekstrimisme dan radikalisme.
Pria yang akrab disapa Kyai Khambali tersebut berpendapat sejarah Dakwah dan Ceramah Ala Kyai Kampung di penjuru nusantara selalu berhubungan erat dengan budaya lokal. Relasi itu menyebabkan tradisi Dakwah atau Ceramah Kyai Kampung selalu menciptakan pandangan keagamaan yang tidak kaku.
“Pengakuan terhadap Kyai Kampung dalam hal dakwah lokal membuat Masyarakat jauh lebih lembuh karena konten isi ceramahnya yang lembut dalam memahami agamanya, tidak keras tidak kaku, tidak hitam-putih. Model ini bisa dipakai sebagai narasi kontra-terorisme,” kata Kyai Khambal kepada harianbatakpos.com melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/2/2021).
Pengurus Pusat Badan Penanggulangan Ekstrimisme Terorisme MUI ini menilai paham keagamaan yang ekstrem dan radikal selama ini datang dari luar Indonesia sehingga tidak mengakar pada budaya lokal.
“Pemikiran yang radikal tidak berdasarkan nilai lokal. Rata-rata (ajaran) yang ekstrimis tidak asli dari Indonesia sehingga menyebabkan model-model pemahaman keagamaan yang tidak lembut, tidak ramah,” ucapnya.
Kyai Khambali berpendapat tradisi Dakwah Kyai Kampung dan pesantren memiliki narasi yang bisa membendung radikalisme dan ekstrimisme karena didasari 3 nilai utama. Ketiganya artinya tawassuth atau sikap tengah-tengah, tawazun yang artinya seimbang dalam segala hal, dan i`tidal yaitu dinyatakan adil dan lurus.
“Kalau yang ekstrimis itu cuman satu potong, satu potong pemahaman agamanya sehingga itulah yang menyebabkan akhirnya bertindak seperti itu (berpaham keras dan radikal]),” tuturnya.
Menurut Kyai Khambali, bahwa peran Kyai Kampung dalam Dakwahnya sangat mudah dicerna oleh masyarakat dan mudah mendeteksi rujukan daripada Kajian Ilmu dan Sanadnya. “Maka dari Itu, Ansor atau Banser juga salah satu bagian yang bisa memfilter dan mendeteksi budaya-budaya asing yang akan merusak tatanan dalam beragama,” tambahnya. (BP/Pandi)
Komentar