Medan, HarianBatakpos.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada perang baru yang menanti Indonesia dan banyak negara lainnya. Perang ini tidak lagi melibatkan senjata, tetapi teknologi, khususnya dalam pengembangan chip.
Luhut menekankan bahwa Indonesia harus segera bersiap menghadapi tantangan ini. Dalam pernyataannya, ia menyoroti pentingnya industri chip bagi masa depan ekonomi Indonesia, yang jika diabaikan, dapat membuat negara ini tertinggal di kancah global, dilansir dari CNN Indonesia.
“Perang itu sudah berubah. Bukan hanya perang-perang tembak-tembakan aja, tapi perang chip,” ujar Luhut. Pernyataan ini menegaskan bahwa kompetisi di bidang teknologi semakin ketat.
Banyak negara telah mulai membangun pabrik produksi chip sendiri. Jika Indonesia tidak mengambil langkah proaktif, negara ini akan ketinggalan.
“Kita sekarang ini mulai ketinggalan ini,” tambahnya.
Luhut juga menyebutkan bahwa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura telah menjalin kerjasama untuk memproduksi chip. Mereka memanfaatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi.
Dengan demikian, Indonesia harus meningkatkan insentif bagi KEK agar tidak tertinggal. “Mereka memberikan insentif lebih bagus lagi,” jelasnya.
Luhut menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mempercepat pengembangan teknologi chip. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga daya saing Indonesia di era digital.
Komentar