Uncategorized
Beranda » Berita » Perang Tarif Berlanjut: Trump dan Xi Jinping Siap Bernegosiasi

Perang Tarif Berlanjut: Trump dan Xi Jinping Siap Bernegosiasi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping (detik.com)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping (detik.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk bernegosiasi dengan Pemerintah China. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap keputusan China yang membalas dengan tarif impor 125% untuk produk-produk dari AS. Dalam konferensi pers yang disiarkan oleh CNBC, Trump menyatakan, “Apa yang terjadi dengan China? Kami ingin sekali bisa mencapai kesepakatan.”

Menurut Trump, China telah meraih banyak keuntungan dari AS dan negara-negara lainnya. Ia menekankan, “Mereka benar-benar telah mengambil keuntungan dari negara kami dalam jangka waktu yang lama. Mereka telah menipu kami.” Pernyataan ini mencerminkan ketidakpuasan Trump terhadap hubungan perdagangan antara kedua negara, dikutip dari detik.com.

Dalam upaya untuk menata ulang pendapatan AS, Trump menjelaskan bahwa kebijakan tarif yang diterapkannya bertujuan untuk menciptakan keseimbangan. Ia berharap hubungan antara AS dan China dapat diperbaiki melalui kerjasama yang lebih baik. “Kami sedang menata ulang keadaan dan saya yakin kami akan dapat bekerja sama dengan sangat baik,” tambahnya.

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Trump juga menunjukkan rasa hormatnya kepada Presiden China Xi Jinping, menegaskan hubungan baik yang telah terjalin. “Saya sangat menghormati Presiden Xi. Dia telah menjadi teman saya dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya, menandakan harapan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Di tengah ketegangan yang terus berlanjut, perang tarif antara AS dan China semakin meningkat. Terakhir, China mengumumkan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang AS, sementara AS menetapkan tarif 145% untuk semua produk dari China. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap perekonomian global.

Dengan situasi yang terus berkembang, negosiasi antara AS dan China menjadi sangat krusial untuk menciptakan stabilitas dalam hubungan perdagangan. Kedua negara perlu menemukan jalan tengah yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Polisi Gagalkan Peredaran SIM Palsu di Medan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *