Kesehatan
Beranda » Berita » Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Medan, HarianBatakpos.com – Darah rendah dan kurang darah sering dianggap kondisi yang sama karena memiliki gejala awal yang serupa, seperti pusing, tubuh lemas, dan kulit pucat. Meskipun gejalanya hampir mirip, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri lebih rendah dari batas normal, sedangkan kurang darah atau anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin. Lantas, apa perbedaan antara darah rendah dan kurang darah? Simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Penyebab Darah Rendah dan Kurang Darah

Darah rendah atau hipotensi dan kurang darah atau anemia memiliki penyebab yang berbeda. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab masing-masing kondisi:

Makanan Beragam, Hidup Sehat: Flavonoid sebagai Pelindung Kanker!

  1. Penyebab Darah Rendah
    Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah dalam arteri lebih rendah dari angka normal, yaitu 90/60 mmHg. Tekanan darah yang rendah menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya, seperti ginjal, terhambat. Hal ini mengakibatkan gejala seperti pusing, tubuh terasa goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan darah rendah antara lain kekurangan cairan, kehamilan, perdarahan, diabetes, hingga gangguan hormon tiroid.
  2. Penyebab Kurang Darah
    Kurang darah atau anemia terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin, yang merupakan zat merah darah. Kondisi ini ditandai dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari angka normal. Batasan hemoglobin rendah atau anemia menurut World Health Organization (WHO) adalah sebagai berikut:

    • Wanita dewasa, hemoglobin <12 g/dl.
    • Wanita hamil, hemoglobin <11 g/dl.
    • Pria dewasa, hemoglobin <13 g/dl. Anemia juga bisa disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Beberapa kondisi seperti pendarahan, kehamilan, dan penyakit ginjal kronis juga dapat meningkatkan risiko terkena anemia.

Perbedaan Pengobatan Darah Rendah dan Kurang Darah

Karena penyebabnya yang berbeda, pengobatan untuk darah rendah dan kurang darah juga berbeda. Berikut penjelasan mengenai pengobatan untuk kedua kondisi tersebut:

  1. Pengobatan Darah Rendah
    Untuk mengatasi darah rendah, pengukuran tekanan darah dengan tensimeter diperlukan untuk memastikan diagnosis hipotensi. Pengobatan yang umum dilakukan antara lain istirahat yang cukup, menghindari minuman berkafein dan alkohol, serta konsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering. Beberapa obat juga dapat diresepkan untuk menambah jumlah darah dan meningkatkan tekanan darah.
  2. Pengobatan Kurang Darah
    Sementara itu, pengobatan untuk anemia biasanya dilakukan dengan mengukur kadar hemoglobin darah menggunakan Hb meter. Jika kadar hemoglobin rendah, dokter akan memberikan suplemen yang mengandung zat besi, vitamin B12, atau asam folat, tergantung jenis anemia yang diderita. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, anemia dapat menyebabkan kelelahan ekstrim, penyakit jantung, dan gangguan fungsi paru.

Kesimpulan

Varian Baru COVID-19 Nimbus: Apa yang Perlu Anda Tahu?

Penting untuk membedakan darah rendah dan kurang darah karena diagnosa yang salah dapat berakibat pada pengobatan yang tidak tepat. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui kondisi kesehatan dan menentukan pengobatan yang sesuai.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan