Medan, HarianBatakpos.com – Ibuprofen dan paracetamol merupakan obat yang sering digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Kedua obat ini tersedia secara bebas di apotek, tetapi harus digunakan sesuai aturan untuk mencegah efek samping yang dapat membahayakan kesehatan, seperti kerusakan hati.
Meskipun ibuprofen dan paracetamol sama-sama ampuh mengatasi nyeri dan demam, cara kerja serta penggunaannya berbeda. Misalnya, konsumsi ibuprofen tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat memengaruhi perkembangan janin, sedangkan paracetamol dianggap lebih aman untuk ibu hamil jika digunakan di bawah pengawasan dokter.
Perbedaan Ibuprofen dan Paracetamol
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari ibuprofen dan paracetamol, penting mengetahui perbedaan keduanya. Berikut adalah beberapa poin utama perbedaan antara ibuprofen dan paracetamol:
1. Penggunaan
Ibuprofen lebih efektif untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh peradangan, seperti radang sendi, nyeri haid, atau sakit punggung. Sedangkan paracetamol sering digunakan untuk sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, sakit tenggorokan, hingga sakit gigi.
Keduanya juga bisa digunakan untuk mengatasi demam pada anak maupun dewasa. Namun, untuk kondisi tertentu seperti gondongan, pemilihan obat harus disesuaikan dengan saran dokter.
2. Cara Kerja
Ibuprofen bekerja dengan menekan produksi hormon prostaglandin yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Obat ini efektif untuk meredakan peradangan di tubuh. Sementara itu, paracetamol mengurangi nyeri melalui penghambatan sinyal nyeri di sistem saraf dan memiliki sifat antipiretik untuk menurunkan demam.
3. Keamanan Konsumsi
Paracetamol aman digunakan oleh segala usia, termasuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Namun, konsumsi pada anak usia 2 tahun atau lebih muda harus sesuai anjuran dokter. Sebaliknya, ibuprofen hanya boleh diberikan kepada anak usia 6 bulan ke atas.
Pada ibu hamil, konsumsi ibuprofen tidak disarankan karena dapat memengaruhi perkembangan janin. Ibuprofen juga dikhawatirkan terserap ke dalam ASI sehingga tidak cocok untuk ibu menyusui. Sementara itu, paracetamol lebih aman digunakan ibu hamil dan menyusui jika sesuai dosis dan anjuran dokter.
4. Dosis Konsumsi
Ibuprofen umumnya dapat dikonsumsi setiap 6 jam dengan dosis maksimal 4 kali sehari, sedangkan paracetamol dapat dikonsumsi setiap 4–6 jam dengan dosis maksimal 5 kali sehari.
5. Interaksi Obat
Keduanya memiliki potensi interaksi dengan obat lain. Ibuprofen dapat berinteraksi dengan aspirin, naproxen, dan prednisone, sedangkan paracetamol dapat berinteraksi dengan karbamazepin dan rifampin.
Efek Samping Ibuprofen dan Paracetamol
Efek samping kedua obat ini mirip, seperti sakit perut, mual, muntah, dan sakit kepala. Namun, bagi penderita gangguan pencernaan seperti maag, paracetamol lebih disarankan karena ibuprofen dapat melukai lambung. Selain itu, ibuprofen juga sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit jantung, stroke, atau asma.
Meskipun ibuprofen dan paracetamol tersedia bebas, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk memastikan penggunaannya sesuai kebutuhan dan aman dari efek samping.
Komentar