Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Fernandi Moegni Sp.OG Subsp. UroginRe(K), menekankan pentingnya pemeriksaan otot dasar panggul bagi ibu yang baru hamil dan akan melahirkan anak pertama. Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah kerusakan dan pelemahan otot yang mungkin terjadi.
Fernandi menjelaskan bahwa selama kehamilan pertama, otot dasar panggul dapat melemah sekitar 18 persen karena menopang janin selama 9 bulan, yang berpotensi mencapai tiga hingga empat kilogram. Setelah melahirkan, kerusakan otot bisa meningkat hingga sekitar 36 persen.
“Hamil dan melahirkan adalah proses alami, tetapi juga faktor utama dalam melemahnya otot dasar panggul,” ujarnya dalam sebuah diskusi kesehatan daring.
Proses persalinan normal, di mana ibu harus mengejan untuk melahirkan bayi, bisa memberi tekanan berlebih pada otot panggul. Hal ini dapat menyebabkan otot meregang dan mengalami kerusakan, terutama jika proses melahirkan dilakukan berkali-kali atau jika bayi memiliki berat yang besar.
Fernandi juga menyoroti aktivitas sehari-hari yang dapat menyebabkan tekanan pada perut bawah, seperti mengangkat barang berat atau aktivitas atletik tertentu.
Selain itu, usia ibu saat hamil juga menjadi faktor risiko. Ibu yang hamil di atas usia 35 tahun cenderung memiliki otot yang lebih kaku, yang kemudian menjadi lebih rentan terhadap pelemahan.
Sembelit juga dapat berkontribusi pada pelemahan otot dasar panggul karena seringnya mengejan terlalu berlebihan saat buang air besar.
Menurut Fernandi, pelemahan otot dasar panggul seringkali tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga banyak wanita tidak menyadarinya. Namun, gejala mungkin muncul ketika kondisinya sudah parah dan memerlukan intervensi medis.
Untuk mencegah atau mengatasi pelemahan otot panggul, berbagai terapi telah dikembangkan, termasuk senam kegel, terapi sofa magnet, dan laser vagina. Senam kegel disarankan dilakukan setiap hari selama 3 bulan, sementara terapi sofa magnet dapat dilakukan dua kali seminggu selama dua bulan.
“Fokusnya adalah pada latihan rutin. Semakin sering latihan, semakin kuat otot panggul dan semakin minim kerusakan yang mungkin terjadi,” tambah Fernandi.
Dengan perhatian yang tepat pada kesehatan otot dasar panggul, diharapkan ibu hamil dan baru melahirkan dapat mengurangi risiko komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup mereka setelah melahirkan.
Komentar