Singapura, harianbatakpos.com – Kesehatan mental pemuda Singapura semakin memprihatinkan, dengan satu dari empat anak muda melaporkan pernah melukai diri sendiri. Penelitian ini menunjukkan prevalensi perilaku melukai diri tanpa niat bunuh diri (NSSI) yang meningkat di kalangan anak usia 14 hingga 18 tahun. NSSI mencakup berbagai tindakan seperti cutting, membakar diri, hingga memukul diri sendiri.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, ketua dewan medis di Institute of Mental Health (IMH), Dr. Swapna Verma, menekankan bahwa NSSI bukanlah gangguan mental, tetapi perilaku yang sering kali mencerminkan masalah emosional yang lebih dalam. “Anak muda mungkin melakukan tindakan menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi emosi atau tekanan yang luar biasa yang tidak dapat mereka atasi dengan cara yang lebih sehat,” ujarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 13,5 persen anak muda terlibat dalam cutting, dengan 11,6 persen melaporkan NSSI berulang. Ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental di kalangan remaja. Penting bagi orang tua dan guru untuk mengenali tanda-tanda awal dan menyediakan dukungan yang diperlukan.
Kesehatan jiwa bukanlah hal sepele dan memerlukan perhatian serius. Jika mengalami gejala depresi, segeralah berkonsultasi dengan profesional. Kunjungi www.pdskji.org untuk layanan konsultasi kesehatan jiwa yang tersedia.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar