Jakarta, HarianBatakpos.com – Rano Karno resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030, mendampingi Pramono Anung yang kini menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta ini digelar pada Kamis, 20 Februari 2025, dan menjadi sorotan publik karena keterlibatan Rano Karno yang dikenal sebagai aktor legendaris Tanah Air.
Sebagai Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno dipercaya untuk membawa pengalaman panjangnya di dunia pemerintahan sekaligus dunia hiburan. Nama Rano Karno memang telah lama dikenal publik sebagai salah satu aktor paling berpengaruh sejak memulai debutnya pada tahun 1971. Film pertama yang dibintangi Rano adalah “Lewat Tengah Malam”, menyusul “Malin Kundang” yang menjadikannya populer sejak usia 10 tahun.
Tak hanya sukses di dunia perfilman, karier Rano juga bersinar dalam industri sinetron. Ia menjadi ikon lewat perannya sebagai Si Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, yang tayang sejak 1994 hingga 2003 selama enam musim. Kepopulerannya terus berlanjut lewat film “Si Doel The Movie”, memperkuat statusnya sebagai figur legendaris dalam dunia hiburan Indonesia.
Rano Karno juga telah membintangi lebih dari 70 judul film, dengan film terbaru berjudul Srimulat: Hidup Memang Komedi yang dirilis tahun 2023. Penghargaan tertinggi di bidang akting pun diraihnya, seperti Piala Citra Pemeran Pria Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1990 lewat film “Taksi”.
Selain di dunia hiburan, perjalanan karier politik Rano Karno terbilang panjang. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang (2008-2011), Wakil Gubernur Banten (2012-2014), Gubernur Banten (2015-2017), Anggota DPR RI (2019-2024), dan kini dipercaya kembali sebagai Wakil Gubernur Jakarta.
Kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno diharapkan membawa perubahan positif bagi Jakarta. Rano juga disebut-sebut telah menyusun sejumlah program prioritas, termasuk revitalisasi puskesmas dan penguatan sektor budaya di ibu kota.
Dengan terpilihnya Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Jakarta, masyarakat berharap perpaduan antara pengalaman politik dan nilai-nilai budaya bisa membawa nuansa baru dalam pembangunan Jakarta hingga 2030.
Komentar