Daerah Gaya Hidup Nasional Peristiwa Selebritis Sosial
Beranda » Berita » Perjuangan Nirina Zubir: Menghadapi Mafia Tanah dan Menjaga Warisan Keluarga

Perjuangan Nirina Zubir: Menghadapi Mafia Tanah dan Menjaga Warisan Keluarga

Kisah perjuangan Nirina Zubir menjadi sorotan di tengah masyarakat, setelah menjadi salah satu korban dari praktik mafia tanah yang mengancam aset milik keluarganya, dilansir dari Okezone.

 

Namun, di tengah perjalanan panjang mencari keadilan, Nirina Zubir menemukan titik terang ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta mengembalikan sebagian sertifikat tanah milik keluarganya.

Bakteri Usus Ternyata Bisa Memicu Depresi, Ini Faktanya

 

Bagi Nirina, momen ini menjadi campuran perasaan yang sulit dipahami. Meski ada rasa lega karena sebagian aset keluarganya kembali, namun ada juga perasaan campur aduk yang sulit dijelaskan. Hal ini terungkap dalam pernyataannya kepada wartawan di daerah Gambir, Jakarta Pusat.

 

“Saya harus mengakui, rasanya campur aduk. Seharusnya saya merasa bahagia, tapi di sisi lain ada rasa terkejut dan lega karena akhirnya ada bukti konkret yang kami pegang sekarang,” ujar Nirina.

Inovasi Tes Darah untuk Deteksi Kanker Lebih Awal

 

Perjuangan Nirina dalam menghadapi mafia tanah bukanlah tanpa rintangan. Selama setahun penuh, ia fokus dan tidak bekerja demi mengawal kasus ini. Namun, di tengah jalan, rasa frustasi sering kali menghampirinya. Baginya, waktu yang dibutuhkan dalam proses perjuangan ini menjadi tantangan tersendiri.

 

“Saya sampai tidak bekerja selama satu tahun penuh hanya untuk mengawal kasus ini. Frustrasi tentu saja ada, karena waktu yang dibutuhkan ternyata tidak sebentar. Tapi kami tetap berusaha menjalani prosedur yang ada, kami ikuti apa yang seharusnya dilakukan,” ungkapnya.

 

Selain harus berhadapan dengan mafia tanah, Nirina juga harus menelan pil pahit atas kehilangan kedua orang tuanya di tengah perjalanan perjuangan ini. Proses yang menyesakkan hati ini membuatnya harus berhadapan dengan masalah yang datang bertubi-tubi.

 

“Proses ini sungguh menyesakkan bagi kami, karena selama proses ini kami dihadapkan pada masalah yang terus menerus. Ibunda kami meninggal pada tahun 2019, kami baru mengetahui tentang kasus penyelewengan ini pada tahun 2020, dan ayahanda kami meninggal, kami harus menjalani proses sidang,” cerita Nirina.

 

Meskipun begitu, Nirina mengaku bahwa hingga saat ini, ia tidak mengetahui pasti jumlah total aset yang dimiliki almarhum ibunya. Baginya, nilai materi tidaklah menjadi fokus utama, yang terpenting adalah memperjuangkan hak-hak keluarganya yang telah direbut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

 

“Kami tidak tahu nilai pastinya, karena ini adalah aset milik ibu saya. Yang terpenting bagi kami adalah memperjuangkan hak keluarga kami agar kembali secara utuh. Nominalnya bukanlah hal yang kami pikirkan, yang kami inginkan hanyalah keadilan untuk keluarga kami,” tandasnya.

 

Kisah perjuangan Nirina Zubir merupakan cerminan dari keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi ketidakadilan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Nirina tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan hak-hak keluarganya. Semoga dengan dukungan dan kegigihannya, Nirina dapat meraih keadilan yang telah lama ia perjuangkan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan