Medan, HarianBatakpos.com – Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang memengaruhi banyak wanita di Indonesia. Kisah seorang wanita Purwakarta, Prisda Sucialaras, yang terkena kanker serviks di usia 28 tahun, memberi gambaran nyata mengenai tantangan yang dihadapi. Berawal dari gejala keputihan, yang dianggap sepele, perjalanan hidupnya berubah drastis ketika hasil diagnosis menunjukkan kanker serviks stadium 2B.
Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Diabaikan
Sejak awal 2023, Prisda sering mengalami keputihan yang ia anggap sebagai efek dari kelelahan. Namun, ketika mengalami pendarahan saat berhubungan intim dengan suaminya, ia mulai merasa ada yang tidak beres. “Lagi lagi saya abaikan karena setelah berhubungan badan mengeluarkan darah itu besoknya saya mens,” ujarnya. Keputihan yang semakin banyak dan berbau tidak sedap menjadi tanda bahwa ada masalah serius yang perlu ditangani.
Setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan, Prisda menemukan adanya tumor di area mulut rahimnya. Meskipun awalnya dokter belum dapat memastikan apakah tumor tersebut jinak atau ganas, hasil biopsi akhirnya mengkonfirmasi bahwa Prisda didiagnosis kanker serviks. Ini adalah momen yang mengubah hidupnya, dilansir dari Kompas.com.
Tantangan Perawatan dan Keterbatasan Biaya
Perjalanan perawatan Prisda tidaklah mudah. Setelah divonis kanker serviks stadium 2B, ia menjalani radioterapi dan kemoterapi di RS Hasan Sadikin. Namun, keterbatasan biaya memaksanya untuk menghentikan pengobatan. “Sampai Desember 2023 karena terbentur biaya pulang pergi Purwakarta-Bandung,” ungkapnya. Meskipun sempat merasa lebih baik, gejala kanker kembali muncul pada Mei 2024, termasuk penurunan berat badan yang drastis.
Kini, Prisda masih berjuang melawan kanker serviks dan berharap mendapatkan kesembuhan. Kisahnya adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan dan deteksi dini.
Komentar