Medan, HarianBatakpos.com – Temanggung, KOMPAS.com – Kejadian mengejutkan terjadi di Kabupaten Temanggung ketika seorang pengemudi ojek daring, Ismat (24), hampir menjadi korban perampokan oleh penumpangnya sendiri, Muhammad Ardi Maulana (20).
Peristiwa ini mengungkap modus pencurian yang tidak biasa, di mana pelaku menggunakan sambal untuk menutupi mata driver. Kasus ini menjadi peringatan akan risiko yang dihadapi oleh pengemudi ojol di Indonesia.
Perampokan ini terjadi pada medio April 2025. Ismat menerima pesanan dari Terminal Mendolo, Kabupaten Wonosobo, dan tanpa curiga menjemput Ardi. Setelah sampai di lokasi yang diklaim sebagai tujuan, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan menutup mata Ismat menggunakan telapak tangan yang dilumuri sambal. Kapolres Temanggung, AKBP Rully Thomas, menjelaskan bahwa pelaku mengincar ponsel dan motor korban.
Tindakan Berani dari Driver Ojol
Walaupun dalam situasi berbahaya, Ismat berhasil melawan dan mempertahankan barang-barangnya. Aksi heroik ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan bagi para pengemudi ojol yang sering menghadapi ancaman serupa. Masyarakat setempat yang menyaksikan kejadian tersebut segera menangkap Ardi yang berusaha melarikan diri. Tindakan cepat warga ini membuktikan peran penting komunitas dalam menjaga keamanan.
Ardi, yang merupakan residivis kasus penggelapan, kini dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Ia terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Kasus ini menarik perhatian publik dan menunjukkan perlunya perlindungan lebih bagi pengemudi ojek daring.
Peristiwa ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pengemudi ojol di tanah air. Mereka sering terpapar risiko tinggi saat menjalankan tugasnya. Agar kejadian seperti ini tidak terulang, penting bagi pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan bagi pengemudi ojek daring. Kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Komentar