Medan, HarianBatakpos.com – Pertukaran sandera antara Hamas dan Israel yang baru-baru ini terjadi di Gaza telah memicu kontroversi. Israel mengecam proses tersebut sebagai propaganda kejam, sementara Hamas justru menjadikan panggung serah terima sebagai simbol kemenangan, dilansir dari SINDOnews.
Panggung Kemenangan Hamas
Setiap minggu, pejuang Hamas dan anggota faksi bersenjata lainnya di berbagai lokasi di Gaza berbaris dalam barisan menghadap panggung dengan poster besar yang memuji para pemimpin Hamas dan mengecam Israel. Perwakilan Palang Merah menandatangani surat-surat di atas panggung dengan seorang pejuang Hamas bertopeng, yang kemudian memberi cap pada mereka sebelum para sandera keluar dari mobil di tengah para pejuang bersenjata lengkap dan kemudian dibawa ke atas panggung – tempat mereka diminta berbicara sebelum dipindahkan ke bawah perawatan Palang Merah.
Baca Juga :
Profil Lengkap Menteri PANRB Rini Widyantini
Tujuan Hamas: Menunjukkan Kekuatan dan Legitimasi
Meskipun kritik terus meningkat, Hamas tetap bertahan dengan formula ini. Tujuan utamanya tampaknya adalah untuk menunjukkan bukan hanya tentang kelangsungan hidupnya tetapi juga kemampuannya untuk tetap mengendalikan berbagai peristiwa di dalam Gaza sampai batas tertentu. Melansir BBC, formalitas dalam proses tersebut tampaknya dimaksudkan oleh Hamas untuk memberi kesan bahwa Hamas tidak bertindak sebagai kelompok teror tetapi sebagai otoritas pemerintahan yang bertanggung jawab di Gaza.
Kontroversi dan Kecaman Internasional
Kondisi beberapa sandera dan cerita-cerita yang muncul tentang apa yang telah mereka alami telah membantah klaim Hamas. Peristiwa itu mendorong kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk untuk mengecam ‘pengarak-arak mayat’ sebagai tindakan yang menjijikkan dan kejam.
Hamas Tetap Bertekad
Meskipun menghadapi kecaman internasional, Hamas tampaknya berniat untuk tetap bertahan dengan formula ini, bahkan ketika mereka menyerahkan peti mati. Melansir BBC, orang-orang berkumpul untuk menyaksikan penyerahan tersebut, dengan anggota Hamas yang bersenjata dan bertopeng berdiri di samping warga sipil dan anak-anak. Pembebasan sandera juga diperkirakan akan berlangsung di Nuseirat di Gaza tengah.
Komentar