HarianBatakpos.com – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya di tengah pasar volatil, menunjukkan kemampuan unggul dalam menyalurkan kredit konsolidasi. Berdasarkan analisis CNBC Research, Bank Mandiri menonjol sebagai pemain utama dalam fungsi intermediasi, dengan pertumbuhan DPK yang mencapai tingkat setara dengan Bank BCA dan penyaluran kredit yang ekspansif dengan pertumbuhan lebih dari 16% secara tahunan (yoy) pada 2023. Laba bersihnya pun mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 33,7% yoy, mencapai Rp 55,1 triliun.
Bank BCA, dengan pertumbuhan DPK tertinggi sebesar 6%, dan Bank BRI serta Bank BNI juga tercatat sebagai pesaing utama. Namun, dengan penyaluran kredit 11,30% dan DPK yang tumbuh 4%, serta penyaluran kredit 7,60% dan DPK yang tumbuh di atas 5% secara berurutan, Bank Mandiri tetap berada di puncak.
Peningkatan fungsi intermediasi Bank Mandiri juga disertai dengan peningkatan kualitas kredit, terbukti dengan penurunan non performing loan (NPL) gross menjadi 1,02% dari 1,7%, dan penurunan kredit dalam risiko (loan at risk/LAR) menjadi 8,62%.
Selain itu, lembaga pemeringkat internasional seperti Fitch Ratings dan Standard & Poor’s (S&P) juga telah meningkatkan peringkat Bank Mandiri, mencerminkan kepercayaan pada fundamental perusahaan yang terus membaik dan dukungan pemerintah yang konsisten.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menyatakan bahwa peningkatan peringkat ini mencerminkan pengakuan terhadap posisi Bank Mandiri sebagai bank BUMN terbesar dengan peran krusial dalam sistem perbankan Indonesia, serta fundamental yang terus meningkat secara relatif.
Komentar