HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Cindra Aditi Tejakinkin, anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Den Haag, Belanda, menjadi perbincangan hangat setelah terungkap sebagai korban tindakan asusila oleh mantan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari. Berita ini semakin heboh setelah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) resmi memecat Hasyim Asyari akibat tindakannya tersebut.
Publik penasaran dengan sosok Cindra Aditi Tejakinkin, atau yang akrab disapa CAT, yang berhasil memikat hati Hasyim Asyari. Wanita cantik ini memiliki kulit putih mulus dan tubuh proporsional, membuat banyak orang terkesima. Sayangnya, informasi tentang profil CAT masih sangat minim di media.
Seperti disadur dari laman Tribunnews.Com, Pertemuan pertama antara Hasyim Asyari dan CAT terjadi saat tugas sosialisasi di Den Haag. Saat itu, Hasyim langsung terpesona oleh kecantikan CAT yang berambut panjang. Sejak pertemuan tersebut, Hasyim terus merayu CAT dengan berbagai cara, bahkan rela memberikan nafkah sebesar Rp 30 juta per bulan.
Namun, rayuan Hasyim Asyari tidak berhenti sampai di situ. Ia menggunakan berbagai cara untuk mendekati CAT dan memaksakan keinginannya untuk berhubungan badan. CAT, yang merasa tertekan dengan tindakan Hasyim, akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke DKPP.
Pada sidang DKPP, CAT menceritakan seluruh kisahnya, termasuk bagaimana Hasyim memaksa dirinya untuk berhubungan badan di sebuah hotel di Belanda pada 3 Oktober 2023. Pengakuan ini membuat DKPP mengambil langkah tegas dengan memecat Hasyim Asyari dari jabatannya sebagai Ketua KPU RI.
CAT mengungkapkan bahwa pengaduan yang diajukannya ke DKPP bukanlah hal yang mudah. Ia merasa perlu keberanian yang besar untuk mengakui dirinya sebagai korban. “Butuh kekuatan hati dan kesabaran untuk menengok kembali dan mengaitkan berbagai hal yang saya alami dan menyusunnya sebagai kepingan yang utuh,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Menurut CAT, ia akan menyesal jika tidak mengambil tindakan dan terus dihantui rasa tidak berdaya. “Namun, alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai pihak, saya dapat bertahan dan terus memperjuangkan keadilan,” tambahnya.
Kasus ini mendapatkan sorotan besar dari publik, terutama di media sosial. Banyak netizen memberikan dukungan kepada CAT dan mengapresiasi keberaniannya dalam mengungkap kasus ini. Mereka berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan Hasyim Asyari mendapat hukuman yang setimpal.
Dalam pernyataannya, CAT juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada DKPP atas penanganan kasus yang dilakukan secara adil dan transparan. Ia berharap agar instansi pemerintahan lebih peka dan responsif terhadap kasus-kasus asusila serta memberikan perlindungan yang memadai bagi korban.
Hasyim Asyari, yang kini harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya, telah menerima keputusan pemecatan dari DKPP. Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih baik dalam penanganan kasus asusila di Indonesia.
Dukungan yang diterima CAT dari berbagai pihak, termasuk organisasi wanita dan pejuang hak asasi manusia, membuatnya semakin yakin untuk terus memperjuangkan keadilan. Ia bertekad untuk tidak diam dan akan terus melawan segala bentuk pelecehan seksual yang terjadi.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Perlindungan bagi korban harus menjadi prioritas agar mereka merasa aman dan berani untuk melapor. Dengan dukungan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua orang.
CAT berharap agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pejabat lainnya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak. Ia juga mengajak korban lainnya untuk berani bersuara dan melapor agar tidak ada lagi yang mengalami hal serupa.
Melalui keberanian CAT, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan bagi korban asusila semakin meningkat. Dengan demikian, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik dan aman bagi generasi mendatang.
Komentar