Tobasa-BP: Pesta Rakyat Olop Olop Bolon yang diselenggarakan di Terminal Ajibata, Kabupaten Tobasamosir berjalan sukses Rabu, 03/04.
Pesta Rakyat Olop Olop Bolon digelar oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir bersama Masyaraka. Terlihat di lokasi utusan warga yang terdiri dari warga Desa Sirungkungon, Desa Pardamean Sibisa, Desa Pardomuan Ajibata, Kecamatan Bonatua Lunasi, Desa Pardamean Ajibata, Desa Parsaoran Sibisa, Desa Motung.
Acara Partangiangan (Ibadah Kebaktian) yang dipimpin oleh Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) dilanjutkan laporan panitia yang disampaikan Tuan Nanser Sirait.
Arie Prasetyo Direktur Utama BPODT dalam sambutannya mengatakan Pesta Rakyat yang digelar adalah sebagai wujud untuk menggali adat budaya.
“Jika adat budaya Batak ini diangkat dan dikemas secara baik, mudah-mudahan ini bisa menjadi satu atraksi menawan untuk menarik perhatian Wisatawan dalam maupun luar Negeri, agar datang berkunjung ke Danau Toba. Selain melihat keindahan Danau Toba Wisatawan juga dapat melihat akan keindahan adat, budaya dan aktifitas warga setempat,” terang Arie Prasetyo.
“BPODT akan tetap mendukung acara seperti ini, jika boleh acara seperti ini bisa digelar sekali dalam enam bulan atau minimal sekali dalam setahun,” tambah Arie.
Darwin Siagian Bupati Toba Samosir dalam kata sambutannya mengajak agar masyarakat memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada Pemkab Toba Samosir juga kepada BPODT, dalam melaksanakan program yang dicanangkan Pemerintah Pusat, untuk dapat mewujudkan Kawasan Danau Toba sebagai Daerah Destinasi Wisata Dunia.
Panitia Pesta Rakyat Olop Olop Bolon turut memberikan serta menyematkan Ulos Batak kepada Dirut BPODT serta jajarannya, juga kepada Bupati Tobasamosir dan Isteri, Wakil Bupati Tobasamosir dan Isteri, juga kepada Kapolres Tobasamosir AKBP Agus Waluyo.
Selepas kata sambutan berbagai acara dilanjutkan diantaranya, Mangalahat Horbo yang artinya tradisi perayaan kurban kerbau kepada Yang Maha Kuasa, Pembagian Parjambaran (pembagian daging), pembagian itak gurgur dan hoping-hoping (makanan khas Batak), mambuat tuani gondang, diikuti manortor (menari tor-tor) dari setiap utusan Kecamatan dan Desa. (BP/JPN)
Komentar