Daerah
Beranda » Berita » Petani Tewas Dianiaya Akibat Konflik Tanah

Petani Tewas Dianiaya Akibat Konflik Tanah

Petani Tewas Dianiaya Akibat Konflik Tanah
Petani Tewas Dianiaya Akibat Konflik Tanah

Samosir, HarianBatakpos.com – Seorang petani di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Aripin Simbolon (49), tewas dianiaya akibat konflik tanah. Peristiwa tragis ini melibatkan PS (66) dan anaknya DT (37) sebagai pelaku utama. Kedua pelaku kini telah diamankan oleh Polres Samosir.

“Polres Samosir telah mengamankan ayah dan anak yang diduga menjadi pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk, Sabtu (18/1/2025).

Penganiayaan ini terjadi di Huta Godang, Desa Sinabulan, Kecamatan Pangururan, pada Selasa (14/1) siang. Saat itu, PS sedang berselisih dengan keluarganya, SS, mengenai sengketa tanah. Korban, yang tinggal di desa yang sama, kemudian datang ke depan rumah SS, hingga akhirnya terlibat cekcok mulut dengan PS.

Gubsu Bobby Percepat Revitalisasi Pasar Horas Siantar

Kronologi Penganiayaan Hingga Korban Tewas

Dalam insiden tersebut, korban sempat melempar botol minuman ke tembok rumah SS. Hal ini memicu PS untuk mendekati korban, diikuti aksi saling dorong. PS kemudian memukul dada korban sebanyak tiga kali, yang disusul oleh DT yang langsung memiting korban dari belakang dan membantingnya ke tanah.

“Melihat kejadian tersebut, saksi yang ada di lokasi mencoba melerai, namun tersangka DT semakin keras memiting leher korban hingga matanya melotot. Warga akhirnya berhasil melepaskan tangan tersangka dari leher korban,” tambah Edward.

Setelah peristiwa itu, korban pulang ke rumah dalam kondisi lemas. Tidak lama berselang, korban meminta bantuan bidan karena merasa sesak napas. Sayangnya, meski sudah mendapatkan perawatan, korban tetap mengeluh kesulitan bernapas.

Profil dan Kekayaan Eisti’anah, Dokter yang Jadi Bupati Demak

Korban kemudian berencana membuat laporan polisi, namun saat di Polres Samosir, kondisi kesehatannya semakin memburuk. Petugas menyarankan korban untuk dirawat di RS Dr Hadrianus Sinaga. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban meninggal dunia.

Polisi Tangkap Pelaku dan Amankan Barang Bukti

Polres Samosir bergerak cepat dengan menangkap kedua pelaku pada hari yang sama. Barang bukti berupa batu besar, kayu sepanjang satu meter, dan pecahan botol kaca turut diamankan. Motif penganiayaan ini dipastikan karena konflik tanah yang melibatkan keluarga besar.

“Diperkirakan korban meninggal akibat penganiayaan, sehingga kami membawa jenazah ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi. Hingga kini, kami masih menunggu hasil autopsi,” jelas Edward.

Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu Marpaung, mengungkap bahwa pelaku, korban, dan saksi SS memiliki hubungan keluarga. Permasalahan tanah menjadi akar konflik yang melibatkan PS dan SS, yang merupakan kakak adik beda orang tua.

“Hubungan mereka satu rumpun keluarga. Permasalahan tanah ini membuat PS berselisih dengan SS, sementara korban lebih mendukung SS,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan