Hamparan Perak-BP: Pemilik ternak babi Hasan beserta belasan anak buahnya menghalangi dan terlibat bentrok fisik dengan pihak Muspika Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang yang dipimpin Camat Hamparan Perak Amos Karo-karo S Sos, Map. Tidak itu saja akibat arogansi dan perasaan tidak menyenangkan terhadap dirinya, oknum peternak babi Hasan dan belasan anggotanya, Anggota DPRD Kabupaten Deliserdang M Sulaiman Adami, melaporkan peristiwa itu ke Polresta Binjai.
Peristwa itu terjadi saat Muspika Kecamatan Hamparan Perak melakukan penertiban penindakan dan pengosongan ternak babi sesuai dengan surat bernomor 524/441 yang ditandatangani Camat Hamparan Perak tertanggal 19 Desember 2019 dengan tembusan Kasatol PP Deliserdang, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Pertanian, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Deliserdang, Kadis PU/PR, Dan Ramil 12 Hamparan Perak, Ka Polsek Binjai, Kepala Desa Tandam Hulu II, Kepala Desa Tandam Hilir I dan tembusan.
Sebelum bergerak melakukan penertiban dan pengosongan ternak babi yang diduga terserang penyakit dan virus colera itu, tim Muspika kumpul di salah satu warung di depan Kantor Kepala Desa Tandam Hilir I Jalan Bahagia No.6 Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Delierdang, Senin (23/12/2019).
Sebagaimana jadwal penertiban ternak babi pukul 09: 00 WIB pagi, molor karena hanya beberapa orang saja yang tiba dilokasi. Pukul 11:30 Wib satu persatu tim mulai berdatangan selain Satpol PP yang datang terlambat. Anehnya, pada saat berada di warung sebelum penertiban dilakukan, terlihat beberapa pemilik ternak babi berdatangan satu persatu dan ikut nimbrung dengan tim.
Selanjutnya, saat waktu menunjukkan pukul 11:45 WIB, pihak Muspika dipimpin Camat Hamparan Perak, menggelar apel di depan Kantor Kepala Desa Tandam Hilir I dan selanjutnya, bergerak ke Lapangan menuju salah satu peternak yang disebut-sebut milk nenek Sakti. Terlihat. Di lokasi ini, Tim masuk ke lokasi kandang babi tanpa ada perlawanan dan pemilik. Sayangnya, setelah tim melakukan identifikasi terhadap ternak babi dan sebagian babi terserang penyakit, tetapi tidak ada diamankan satu ekor babi dari tempat tersebut.
Tim selanjutnya, bererak lagi menuju lokasi ternak babi yang disebut-sebut milik Hasan dan berhasil menerobos masuk hingga ke dalam lokasi yang sangat luas di bagian belakang rumah mewah itu. Pada saat itu, suasana mulai memanas karena beberapa pekerja dan kaki tangan tangan peternak, menghalangi tim membawa babi yang diduga sudah terserang penyakit untuk diangkut ke sebuah mobil box yang telah disiapkan.
Situasi semakin memanas, pihak Muspika Hamparan Perak dan Anggota DPRD Deliserdang M Sulaiman Adamy yang berada di dalam terlibat pertengkaran. Bahkan para pekerja sempat menelpon Polisi dan pemilik ternak babi Hasan yang datang pada saat itu juga mengenderai mobil Pajero Sport BK-203 SB . Sayangnya Tim yang berada di dalam tidak dikawal Polisi. Bahkan, pihak Satpol PP yang datang terlambat ke lokasi itu, hanya bisa menunggu di luar saja.
Setelah memasuki areal belakang peternakan, di sini terjadi pertengkaran sengit antara pemilik pertanakan babi Hasan dengan Anggota DPRD Deliserdang M Sulaiman Adami yang belakangan ini gencar-gencarnya menyoroti tentang bebasnya peternak babi melakukan kegiatannya apalagi diduga ilegal dan tidak memiliki izin dari pihak terkait karena memang daerah itu, sesuai Perda dilarang untuk beternak dan mengembangbiakaan ternak babi itu.
Dalam pertengkaran dengan Hasan itu, beberapa anggota Hassan yang berjumlah belasan orang yang datang dan masuk satu persatu dengan menggunakan sepeda motor dan menggas-gas kenderaannya itu, terlhat bersikeras dengan Anggota DPRD Adami dan Camat.. “Mengetahui Camat juga didorong, beberapa orang pekerja babi ada yang berteriak jangan itu Camat kita,” teriak mereka.
Bahkan, pada saat itu juga, Camat Hamparan Perak Amos Karo-karo sempat melirik wartawan batakpos.com yang aktif mengekspos dan keberatan mulai masyarakat, Tokoh Pemuda, tokoh masyarakat, Anggota DPRD dan nara sumber lainnya tentang kegiatan 20 lebih peternak babi ilegal beroperasi tanpa izin dan terkesan kebal hukum dan dilindungi oknum.
“ Kau lihat itu gara-gara pemberitaan kalian yang tidak bisa menertibkan ternak babi dan luput dari rotasi Bupati, aku juga yang jadi sasaran. Tetapi oleh wartawan kita ditanggapi enteng dengan jawaban, selolah Pak Camat…!!,”
Sekitar pukul 02:00 Wib tim terlihat keluar dari lokasi ternak milik Hasan itu, juga tidak seekorpun babi yang diangkut dan dibawa oleh petugas. Pada saat itu juga terlihat Kapolsek dan berbincang dengan Camat dan Anggota DPRD Deliserdang M Sulaiman Adami terkait penertiban ternak babi di tempat itu, Anggota DPRD Deliserdang M Sulaiman Adami ketika dimintai tanggapannya terkait penertiban babi yang gagal itu, mengaku sangat kecewa berat dan menyesalkan sikap pemilik ternak dan belasan anggotanya yang arogan dan terkesan kebal hukum tersebut.
“Ini sudah keterlaluan pemilik ternak ini sudah berani melawan pihak eksekutif (pemerintah dan legisltatif (DPRD) saat bertugas dan melakukan penertiban ternak babi yang dianggap ilegal dan tanpa izin. Saya juga mendapat perlakuan yang tidak baik dan akan melaporkan hal ini ke Pihak Polres,” imbuhnya.
Anggota DPRD Deliserdang yang putra asli Hamparan Perak itu, juga menambahkan, operasional peternak babi di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang yang beroperasi secara bebas ini juga akan dibawa ke DPRD Deliserdang untuk Dipansuskan dan memanggil para peternak babi itu. “ Acuan kita Perda saja dan aapun ceritanya tidak diperbolehkan beternak babi dan harus bersih di Kawasan Hamparan Perak ini,” tegasnya.
Sedangkan Camat Hamparan Perak Amos Karo-karo ketika dihubungi di sela-sela penertiban babi itu mengatakan, pihak Muspika akan mengangkut babi itu jika terkontaminasi penyakit setelah diperiksa oleh tim terkait. Dia juga mengaku, penertiban ini terkait karena sebagian babi terkontaminasi virus makanya kami melakukan penertiban, katanya.
Ketika ditanyakan kenapa babi tidak seekorpun yang diangkut tim dan kapan lagi dilakukan penertiban secara keseluruhan, Camat itu mengatakan, tergantung pemeriksaan petugas di lapangan, katanya, dengan nada suara yang agak meninggi. (BP/Tim)
Komentar