Ekbis
Beranda » Berita » PHE Memperkuat Eksplorasi Migas demi Kemandirian Energi Nasional

PHE Memperkuat Eksplorasi Migas demi Kemandirian Energi Nasional

PHE Memperkuat Eksplorasi Migas demi Kemandirian Energi Nasional

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan strategi eksplorasi migas yang masif dan agresif untuk menargetkan potensi cadangan migas besar pada tahun 2024, dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Hal ini disampaikan pada acara media gathering PHE di Mandalika, Lombok Tengah, NTB, pada hari Selasa.

Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan sejumlah strategi yang bertujuan untuk menggali setiap potensi penemuan sumber daya migas baru, khususnya cadangan migas besar (big fish). Strategi tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan aset dan menjaga laju produksi migas saat ini.

Menurut Muharram, temuan sumber daya migas baru dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan optimisme bahwa Indonesia masih memiliki potensi cadangan migas yang besar. Untuk mewujudkan hal ini, PHE mengejar setiap potensi dengan melakukan pemboran di area eksplorasi yang sudah ada atau yang disebut near field exploration, dengan memanfaatkan konsep eksplorasi dan teknologi baru.

Efek Perekonomian Internasional Akibat Konflik Israel Iran 

Upaya ini telah menghasilkan hasil signifikan, seperti temuan potensi cadangan migas dari sumur East Pondok Aren (EPN)-001 dan sumur East Akasia Cinta (EAC)-001 di Jawa Barat, yang bahkan sempat menjadi viral beberapa waktu lalu.

Muharram juga menekankan bahwa PHE aktif melakukan eksplorasi di daerah yang lebih sulit atau emerging area, untuk mendapatkan peluang mendapatkan sumber daya big fish, meskipun hal ini juga diiringi dengan risiko dan biaya investasi yang tinggi.

Saat ini, PHE telah mendapatkan blok eksplorasi baru seperti East Natuna, Bunga, dan Peri Mahakam, serta sedang dalam proses untuk mendapatkan blok-blok baru lainnya. Bahkan, pada bulan Januari 2024, Pertamina berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 di Malaysia bersama dengan Petronas.

Pertamina juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pengeboran di perairan laut dalam di Natuna, Masela, dan Mahakam. Muharram menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM) PHE sudah sangat siap untuk melakukan pengeboran laut dalam.

Whoosh Tembus 10 Juta Penumpang, Kereta Cepat Indonesia Cetak Sejarah Baru

Muharram menekankan bahwa persoalan migas tidak hanya berkaitan dengan ekonomi, tetapi juga strategi pertahanan suatu bangsa. Kebutuhan akan energi fosil masih signifikan hingga tahun 2050, dengan proyeksi kebutuhan energi nasional mencapai 500 Mega Ton Oil Equivalent (MTOE) pada 2030 dan 1.000 MTOE pada 2050. Pangsa kebutuhan energi fosil diperkirakan mencapai 23 persen pada 2030 dan 31 persen pada 2050.

Dengan strategi eksplorasi migas yang agresif ini, PHE berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung ketahanan energi nasional Indonesia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *